Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) terus berupaya meningkatkan kinerja dan memberikan kontribusi terhadap negara. Komitmen tersebut berhasil ditunjukkan melalui kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada sektor Keimigrasian yang berhasil menembus angka Rp10 Triliun. Capaian ini merupakan bukti nyata kinerja Kemenimipas yang semakin solid, profesional, dan berorientasi hasil.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri (Wamen) Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Silmy Karim dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi, Evaluasi, dan Pengendalian Capaian Kinerja Tahun 2025, Senin (15/12).
“Saya baru mendapatkan informasi dari Imigrasi, PNBP-nya tembus Rp10 triliun. Ini bukan sekadar prestasi, tetapi fakta bahwa kita semua bekerja dengan baik. Ini menunjukkan kinerja Menteri dan seluruh jajaran, sekaligus kinerja organisasi Kemenimipas secara keseluruhan,” tegas Wamen Imipas.
Wamen Imipas menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi indikator penting keberhasilan transformasi tata kelola Imigrasi, khususnya dalam menghadirkan layanan keimigrasian yang cepat, aman, dan mendukung iklim investasi serta pariwisata nasional. Menurutnya, Imigrasi dan Pemasyarakatan merupakan wajah negara, baik di dalam negeri, di kawasan perbatasan, maupun di mata dunia internasional. Setiap capaian kinerja adalah cerminan profesionalisme, integritas dan komitmen kita kepada bangsa.
Kenaikan PNBP keimigrasian tidak terlepas dari performa positif sejumlah layanan, termasuk paspor, visa, dan izin keimigrasian lainnya yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi tahun ini jauh melampaui target awal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6,5 triliun.
Dalam konteks peningkatan PNBP, Kemenimipas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menggodok penyesuaian tarif baru PNBP dan kemudahan proses izin tinggal bagi mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Indonesia. Perubahan ini direncanakan untuk mendorong akses pendidikan internasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai tujuan studi global.
Kajian tarif baru ini melibatkan masukan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk memastikan struktur tarif mampu menciptakan layanan yang lebih cepat, efisien, dan berdaya saing bagi mahasiswa asing tanpa mengorbankan kontribusi PNBP secara nasional.
Selain capaian PNBP, sambutan Wamen Imipas juga mencakup arahan strategis untuk mengantisipasi berbagai tantangan organisasi, termasuk meningkatkan pengawasan, kualitas layanan, dan kolaborasi antarunit kerja. Transformasi yang terus dijalankan diharapkan memperkuat kepercayaan publik sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah dalam setiap fungsi organisasi.
”Tahun 2026 adalah tahun percepatan. Kita tidak lagi bicara bekerja keras dalam masa transisi yang telah dilewati bersama. Tetapi bekerja lebih cerdas, bekerja terintegrasi, dan bekerja berbasis data,” ujar Wamen Silmy Karim.
Melalui capaian PNBP yang melampaui target dan langkah inovatif dalam menyempurnakan layanan, Kemenimipas terus berkomitmen dalam mendorong tata kelola yang profesional, responsif, dan berorientasi pada layanan prima. Kemenimipas juga menegaskan upayanya dalam mengedepankan prinsip kebermanfaatan serta kontribusi optimal kepada bangsa dan negara. (Subhan)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar