Menko Airlangga: Headwind Berlalu, Tailwind Menguat Dorong Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2026

Menko Airlangga: Headwind Berlalu, Tailwind Menguat Dorong Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2026. (Dok. Kemenko)

Jakarta, WaraWiri.net - Fundamental ekonomi nasional berada dalam kondisi yang kuat serta tren pertumbuhan positif yang berlanjut hingga tahun 2026. Optimisme ini didukung oleh peningkatan berbagai indikator utama. PMI Manufaktur melesat ke 53,3 pada November 2025, ekspansi 4 bulan berturut-turut, dimana permintaan domestik menjadi pendorong utama, menunjukkan ekonomi dalam negeri sedang bergairah. Indeks Keyakinan Konsumen IKK meningkat signifikan, 121,2 pada Oktober 2025. Mandiri Spending Index Mid pada November sebesar 312,8, menunjukkan belanja masyarakat terus menguat. IHSG per penutupan pasar 2 Desember 2025 mencapai 8.617, menunjukkan confident level dari para investor.

“Sehingga kami melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan yang berbasis target APBN, 5,4% itu adalah baseline. Dan kami melihat ke depan headwind sudah lewat dan ini akan berubah menjadi tailwind. Maka ke depan kami melihat upside risk itu lebih tinggi daripada downside risk. Sehingga kami optimis ke depan tinggal satu yaitu investasi. Jadi kalau investasi kita bisa on track tahun ini Rp1.900 triliun, maka ke depan faktor investasi plus faktor dari Danantara ini harapannya bisa mendongkrak upside risk yang diharapkan,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara SCTV Indonesia Connect di Jakarta, Rabu (3/12).

Capaian target pertumbuhan ekonomi di Q4-2025 dan awal tahun 2026 sebagian besar akan dipengaruhi peningkatan mobilitas dan belanja masyarakat. Selain itu, didukung juga dari sektor pariwisata, dimana Kementerian Pariwisata memperkirakan pariwisata akan meningkat signifikan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dengan prediksi 1,36 juta wisatawan mancanegara bulan Desember dan lebih dari 120 juta perjalanan domestik. 

Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah meluncurkan berbagai program, termasuk promosi khusus dan diskon tarif transportasi, berbagai event pariwisata, serta berbagi program diskon belanja.

Selain itu, demi mendukung terwujudnya kedaulatan pangan,energi, dan ekonomi menuju Indonesia tangguh, mandiri, dan sejahtera, APBN 2026 akan berfokus pada 8 program prioritas utama, yaitu ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian/perikanan, dan pengadaan beras BULOG, ketahanan energi melalui peningkatan lifting migas, promosi EBT, dan subisidi energi, program Makan Bergizi Gratis, program pendidikan, program kesehatan, pembangunan Koperasi dan UMKM, Pertahanan Semesta, serta akselerasi Investasi dan Perdagangan Global.

Indonesia juga secara agresif memperkuat posisi dagangnya melalui perjanjian bilateral dan multilateral serta memperkuat perannya di kancah internasional sebagaimana menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto, diantaranya yaitu peran serta dalam KTT ASEAN, APEC, G20, COP30 2025, negosiasi tarif impor AS, penandatanganan IC-CEPA dengan Kanada, perjanjian IEU-CEPA yang diharapkan berlaku di awal 2027, serta memulai proses aksesi CP-TPP pada 2026.

Salah satu mesin ekonomi baru yang akan diakselerasi di tahun 2026 adalah ekonomi hijau, dinataranya yaitu pembangunan Green Super Grid sepanjang 70.000 km, potensi Carbon Capture and Storage (CCS) Indonesia yang mencapai 600 gigaton, inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia yang dilanjutkan hingga KTT G20 Afrika Selatan, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Selain itu, Danantara menargetkan 7 proyek waste-to-energy masuk masa konstruksi awal tahun 2026 dengan nilai investasi sekitar Rp2 triliun hingga 3triliun per PLTSa. Indonesia juga menerima komitmen pendanaan melalui AZEC sebesar USD500 juta.

“Mesin ekonomi baru ke depan lainnya adalah dari segi digitalisasi. Business as usual, digitalisasi ini di tahun 2024 USD90 miliar, di tahun 2030 USD360 miliar. Tetapi dengan Digital Economic Framework Agreement maka ini akan meningkat dua kali. ASEAN ekonominya akan meningkat di tahun 2030 dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun. Artinya ke Indonesianya 40%, USD800 billion akan bisa mengerakkan perekonomian secara eksponensial,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga mengatakan bawa dengan pemanfaatan sektor keuangan digital Indonesia melalui QRIS, yang telah menjangkau 57 juta konsumen dan 39 juta pelaku usaha termasuk warung kecil dan UMKM serta sudah digunakan di beberapa negara, diharapkan akan menjadikan rupiah “Go Global”.

“Dan tentu dengan adanya digitalisasi yang paling penting adalah human resource development atau talenta digital. Kita butuh talenta digital 12 juta sampai 2030. Ini beberapa kegiatan seperti digital talent scholarship, AI talent factory, kemudian program magang nasional. Salah satunya diharapkan bisa masuk di sini dan tentu digitalisasi ini juga masuk di mainstream media. Dan saya juga berharap lebih banyak lagi perusahaan yang memberikan kesempatan kepada gen Z untuk magang,” tegas Menko Airlangga.

Pemerintah juga terus mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV), khususnya industri baterai, sekaligus membuka arah baru menuju pengembangan industri semikonduktor. Berbagai insentif telah dikeluarkan sehingga industri EV semakin terbentuk dan kompetitif, ditopang oleh komitmen investasi dari sejumlah produsen besar dunia. Untuk 2026, sesuai arahan Presiden Prabowo, Pemerintah tengah menyiapkan pengembangan Mobil Nasional beserta insentif pendukung guna memperkuat ekosistem industri otomotif dalam negeri.

Lebih lanjut, Pemerintah memperhatikan juga pengembangan kapasitas UMKM melalui peningkatan akses pembiayaan. Kemudian, Pemerintah juga meluncurkan program magang bagi lulusan perguruan tinggi bagi 100.000 peserta yang dilaksanakan di Industri, Instansi Pemerintah, dan Lembaga Negara. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi, pengalaman kerja, dan kesempatan kerja bagi fresh graduate.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, diantaranya yaitu Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto, Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede, Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Sutanto Hartono, Pemimpin Redaksi SCTV dan Indosiar Retno Pinasti, dan Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani. (Fitri)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING