Jakarta, WaraWiri.net - Sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi lintas sektor dalam merespons meningkatnya kekerasan gender di ruang digital, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), di Jakarta, pada Rabu (18/6/2025).
Rapat yang dipimpin oleh Asisten Deputi Pemenuhan Hak, Perlindungan, dan Pemberdayaan Perempuan Kemenko PMK, dr. Nia Reviani, MAP, ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) serta Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI).
KBGO merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang terus meningkat seiring meluasnya penggunaan teknologi, terutama yang menyasar perempuan, anak perempuan, dan kelompok rentan. Bentuknya mencakup pelecehan daring, penyebaran konten intim tanpa persetujuan, hingga eksploitasi seksual digital.
"Ruang digital harus menjadi ruang yang aman bagi semua, bukan ruang baru yang memperluas ketimpangan dan kekerasan berbasis gender. Dibutuhkan kerja bersama lintas sektor agar perlindungan ini tidak hanya bersifat reaktif, namun juga proaktif," tegas dr. Nia dalam sambutannya.
Rapat juga menyoroti pentingnya kampanye publik yang masif dan menyeluruh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bentuk, risiko, dan dampak KBGO. Kampanye ini diharapkan melibatkan media massa, media publikasi seperti videotron, baliho serta tokoh publik, influencer digital, lembaga pendidikan dan komunitas lokal, dengan pendekatan budaya populer yang mudah dipahami berbagai kelompok usia.
Rapat Koordinasi ini juga menekankan urgensi membangun sistem data dan pelaporan terintegrasi antar lembaga, guna mempercepat deteksi, penanganan, dan pemulihan korban secara komprehensif.
Kemenko PMK menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi kebijakan dan mendorong langkah nyata dalam menghadapi tantangan kekerasan berbasis gender di ruang digital sebagai bagian dari agenda pembangunan manusia yang inklusif dan berkeadilan di Indonesia. (Subhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar