Jakarta, WaraWiri.net – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 17 orang pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Jumat (31/5) di Aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta.
Adapun pejabat yang dilantik, yaitu dua orang pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), tujuh orang pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), enam orang pejabat Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), satu orang pejabat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), dan satu orang pejabat di Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
Dalam arahannya usai melantik pejabat-pejabat tersebut, Menkeu menyatakan bahwa mutasi dan promosi menjadi kebutuhan bagi Kemenkeu untuk terus mengukir prestasi yang lebih baik.
“Kementerian Keuangan mempunyai tugas yang begitu besar, kompleks, sehingga mutase dan promosi menjadi kebutuhan Kementerian Keuangan untuk terus mengukir prestasi lebih baik,” ungkapnya.
Ia juga menekankan agar para pejabat yang dilantik dapat terus menciptakan perbaikan, baik dari sisi tata kelola, prestasi unit masing-masing, leadership, maupun dalam hal perbaikan suasana kerja.
Menkeu meminta agar para pemimpin di lingkungan Kemenkeu dapat terus beradaptasi serta mampu memahami stakeholder dan ekosistem saat ini, melihat risiko, dan terus mencari inovasi baru dalam menjalankan tugas di tengah suasana yang semakin kompleks.
Selanjutnya, Menkeu berharap agar nilai-nilai Kementerian Keuangan, yaitu integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan senantiasa diterapkan sebagai kultur atau budaya pada setiap unit Kemenkeu.
"Meskipun didengar klise, nilai-nilai di dalam Kementerian Keuangan itu menggambarkan values atau nilai yang Anda sebagai pimpinan punya tugas untuk menghidupkan menjadi sebuah kultur di unit Anda. Saya minta betul Anda sebagai pemimpin unit Anda memikirkan lima values itu dan dijadikan budaya yang hidup di unit Anda. Bicara dengan anak buah, dimana titik rawan, jaga bersama, identifikasikan itu, kita awasi dan jaga bersama,” jelasnya.
Menkeu juga menekankan bahwa transisi kepemimpinan dari pemerintah saat ini menuju pemerintah yang baru memerlukan perhatian lebih dari para pemimpin di Kemenkeu.
Terlebih, di tengah lingkungan dunia yang sedang tidak baik-baik saja serta semakin meningkatnya tantangan pembangunan internal.
Hal tersebut membuat tugas untuk memastikan tujuan keuangan negara tetap terjaga sehat, reliable, kredibel, tranparan, dan sustainable menjadi semakin menantang.
"Mengelola keuangan negara menjadi instrumen yang menentukan maju atau mundurnya sebuah negara, dan ini bukan tugas yang mudah, dan Kemenkeu sangat tergantung pada leadership character dan quality Anda,” pungkasnya. (Bambang/Maulana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar