Kemenimipas Perkuat Pengamanan, Ketahanan Pangan, dan Pemasaran Produk Warga Binaan

Kemenimipas Perkuat Pengamanan, Ketahanan Pangan, dan Pemasaran Produk Warga Binaan. (Dok. Kemenimipas)

Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) terus memperkuat transformasi pemasyarakatan yang berorientasi pada keamanan, pembinaan berkelanjutan, serta pemberdayaan ekonomi Warga Binaan. Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Tahun 2025 yang digelar pada Selasa (16/12).

Dalam arahannya, Menteri Agus menegaskan bahwa pemindahan Narapidana kategori high risk ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan merupakan langkah strategis guna menekan peredaran narkotika dan praktik penipuan yang dikendalikan dari dalam Lapas maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan). Upaya pemindahan tersebut dibarengi dengan pengawasan ketat dan manajemen yang profesional. Nusakambangan merupakan simbol ketegasan negara sekaligus pembinaan yang terkontrol.

”Sampai saat ini, sudah lebih dari 1.690 orang kita pindahkan ke Nusakambangan. Saya ingatkan teman-teman yang di Nusakambangan, jangan sampai upaya kita untuk mengurangi peredaran narkotika dan penipuan dari Lapas yang sudah kita upayakan untuk cegah, justru terjadi di Lapas Nusakambangan,” ujar Menteri Agus.

Seiring dengan penguatan aspek keamanan, Kemenimipas juga mendorong ketahanan pangan sebagai instrumen pembinaan produktif Warga Binaan. Melalui pemanfaatan lahan tidur (idle) di Lapas dan Rutan, program pertanian, perikanan, dan peternakan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan internal sekaligus menciptakan keterampilan yang bermanfaat bagi Warga Binaan setelah kembali ke masyarakat.

Ketahanan pangan ini tidak hanya diarahkan pada pemenuhan kebutuhan konsumsi, tetapi juga diintegrasikan dengan program nasional, termasuk dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis, pembangunan dapur sehat, serta pemberdayaan Warga Binaan yang telah tersertifikasi.

“Ke depan, agar upaya (ketahanan pangan) ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi pemenuhan pangan, tetapi juga menjadi media pembinaan yang produktif dan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat saat Warga Binaan telah selesai menjalani hukuman dan kembali ke masyarakat,” ujar Menteri Agus.

Selain itu, Kemenimipas menaruh perhatian besar pada optimalisasi pemasaran produk hasil karya Warga Binaan. Menteri Imipas meminta jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi untuk berperan aktif membuka akses pemasaran, antara lain dengan menyediakan ruang khusus untuk menampilkan produk Warga Binaan di kantor pelayanan Imigrasi, Immigration Lounge bandara, hingga jejaring pelaku usaha nasional dan internasional. Sinergi imigrasi dan pemasyarakatan berpotensi membuka peluang pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung ekosistem UMKM nasional.

“Saya minta jajaran di imigrasi ini membantu ya. Di kantor-kantor pelayanan imigrasi tolong disiapkan satu space untuk display produk-produk yang dihasilkan oleh teman-teman yang ada di pemasyarakatan,” kata Menteri Imipas.

Melalui kebijakan terpadu antara pengamanan, pembinaan, ketahanan pangan, dan pemasaran produk Warga Binaan, Kemenimipas berkomitmen menghadirkan sistem pemasyarakatan yang aman, humanis, produktif, dan berkelanjutan. Berbagai upaya strategis tersebut merupakan bagian dari kontribusi nyata Kemenimipas menuju Indonesia Emas 2045. (Dinda)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING