Hari Relawan PMI, Wujud Solidaritas Relawan Setia Menjaga Kemanusiaan

Hari Relawan PMI, Wujud Solidaritas Relawan Setia Menjaga Kemanusiaan. (Dok. PMI)

Jakarta, WaraWiri.net - Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati Hari Relawan PMI (26/12/2025), sebagai momentum untuk menyampaikan apresiasi, rasa syukur, dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para relawan—insan kemanusiaan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam setiap aksi penanggulangan bencana, krisis kemanusiaan, dan situasi darurat di berbagai penjuru Tanah Air. Dalam setiap langkah dan aksi kemanusiaan tersebut, Solidaritas Relawan menjadi fondasi utama yang menguatkan gerak PMI di lapangan.

Di tengah kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia, peran relawan PMI semakin krusial. Bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor masih terus terjadi, termasuk yang baru-baru ini melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Dalam situasi darurat tersebut, Solidaritas Relawan tampak nyata melalui kehadiran para relawan PMI yang selalu berada di garis terdepan—hadir lebih awal, bekerja tanpa pamrih, dan tetap siaga meski dalam keterbatasan.

Relawan PMI adalah wajah kemanusiaan di garis depan. Mereka menembus medan sulit, cuaca ekstrem, dan situasi penuh risiko untuk memastikan bantuan sampai kepada masyarakat terdampak. Dari evakuasi korban, layanan pertolongan pertama, distribusi bantuan, dukungan psikososial, hingga upaya pemulihan awal—seluruhnya dijalankan dengan semangat Solidaritas Relawan dan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Salah satu kekuatan utama PMI terletak pada keberadaan Satuan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Relawan SIBAT merupakan relawan PMI yang berbasis di desa dan kelurahan, yang hidup dan tumbuh bersama masyarakatnya. Mereka menjadi barisan terdepan ketika bencana terjadi di lingkungannya sendiri—membantu tetangga, keluarga, dan warga sekitar dengan cepat karena memahami kondisi wilayah, risiko lokal, serta kebutuhan masyarakat setempat. Dalam konteks ini, Solidaritas Relawan tidak hanya dimaknai sebagai kerja bersama, tetapi juga sebagai kepedulian antarwarga yang saling menguatkan.

Keberadaan SIBAT bukan hanya mempercepat respons bencana, tetapi juga memperkuat ketangguhan masyarakat. Melalui semangat Solidaritas Relawan, para relawan SIBAT berperan aktif dalam upaya kesiapsiagaan, edukasi kebencanaan, serta pengurangan risiko bencana, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi korban, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang berdaya dan siap menghadapi ancaman.

Tanpa relawan, roda organisasi PMI tidak akan bergerak. Tanpa Solidaritas Relawan, pelayanan kemanusiaan akan tersendat, bahkan terhenti. Relawan adalah denyut nadi PMI—menggerakkan setiap program, menjembatani bantuan dengan kebutuhan nyata di lapangan, serta memastikan kehadiran PMI dirasakan langsung oleh masyarakat.

Peringatan Hari Relawan PMI menjadi pengingat bahwa di balik setiap operasi kemanusiaan, terdapat dedikasi, pengorbanan, dan kerja sunyi para relawan yang dilandasi oleh Solidaritas Relawan. Mereka adalah simbol kepedulian, keberanian, dan ketulusan—mengulurkan tangan saat sesama membutuhkan, tanpa membedakan latar belakang, suku, agama, maupun status sosial.

PMI menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan PMI di mana pun berada, termasuk para relawan SIBAT di desa dan kelurahan. Terima kasih atas waktu, tenaga, dan hati yang telah dicurahkan dalam semangat Solidaritas Relawan untuk kemanusiaan.

Selamat Hari Relawan PMI. Solidaritas Relawan adalah kekuatan kita bersama. Gerakmu adalah harapan bagi Indonesia. (Rizal)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING