Muhammad Abdullah Abian, Hafiz Cilik Babel Jadi Peserta Termuda STQH Nasional 2025

Muhammad Abdullah Abian, Hafiz Cilik Babel Jadi Peserta Termuda STQH Nasional 2025. (Dok. Kemenag)

Sulawesi Tenggara, WaraWiri.net - Di tengah ratusan peserta yang tampil pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada satu sosok kecil yang mencuri perhatian banyak orang. Dialah Muhammad Abdullah Abian, hafiz asal Bangka Belitung yang menjadi peserta termuda se-Indonesia pada perhelatan tahun ini.

Abian tampil di cabang Tahfiz Al-Qur’an Satu Juz dan Tilawah. Meski usianya masih belia, semangat dan ketekunannya dalam membaca serta menghafal Al-Qur’an membuat banyak orang terharu.

“Anak kita ini ikut di cabang Tahfiz Al-Qur’an Satu Juz dan Tilawah. Dia peserta paling muda se-Indonesia,” ujar Ketua Kafilah Bangka Belitung, Sofyan, saat mendampingi Abian di arena STQH Nasional, Minggu (19/10/2025).

Sejak berusia tujuh tahun, Abian sudah tekun belajar menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setiap hari ia memperbaiki tajwid, murajaah hafalan, dan membaca bersama guru yang membimbingnya.

Bagi Abian, Al-Qur’an bukan sekadar hafalan, tetapi sumber kebahagiaan sekaligus cita-cita hidup. “Dia ingin memberikan mahkota kepada kedua orang tuanya nanti di surga,” tutur Sofyan.

Kecintaan Abian terhadap Al-Qur’an tumbuh dari lingkungan keluarga yang sejak dini menanamkan nilai-nilai Qur’ani. Dalam kesehariannya, mushaf dan murajaah sudah menjadi bagian dari rutinitasnya. Ia menjalani pelatihan dengan disiplin tinggi, memperlihatkan fokus yang tak kalah dari peserta dewasa.

Menurut Sofyan, Abian merupakan simbol harapan baru bagi generasi Qur’ani di Indonesia. “Cita-citanya ingin jadi juara nasional, bahkan internasional,” ujarnya bangga.

Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur’an Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Rijal Ahmad Rangkuty, memberi apresiasi atas keikutsertaan Abian. Ia mengatakan, pembinaan berkelanjutan perlu diperkuat agar potensi anak-anak seperti Abian dapat berkembang hingga ke level internasional.

“Kehadiran peserta muda seperti Muhammad Abdullah Abian menunjukkan bahwa generasi Qur’ani Indonesia terus tumbuh dengan kuat. Ini bukti bahwa semangat mencintai dan mempelajari Al-Qur’an telah mengakar sejak usia dini,” ujar Rijal kepada wartawan.

Ketekunan dan semangat Abian menjadi inspirasi bagi banyak santri seusianya. Dari Bangka Belitung, ia membawa harapan besar agar cahaya Al-Qur’an terus tumbuh di hati anak-anak Indonesia—dari usia paling muda sekalipun. (Siti)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING