Kemenko PMK Koordinasikan Persiapan STQH Nasional XXVIII di Sulawesi Tenggara

Kemenko PMK Koordinasikan Persiapan STQH Nasional XXVIII di Sulawesi Tenggara. (Dok. Kemenko PMK)

Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam rangka menyukseskan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025. Deputi Bidang Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan yang digelar di Jakarta, Selasa (15/7/2025), sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 24 Juni 2025.

Rakor ini bertujuan memastikan kesiapan teknis dan strategis seluruh pihak menjelang pelaksanaan STQH Nasional yang akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam sambutannya, Deputi Warsito menekankan pentingnya STQH sebagai bagian dari penguatan karakter dan jati diri bangsa melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits.

“STQH Nasional bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum strategis untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kitab suci, sekaligus membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan,” ujar Warsito.

Ia menyebut keberhasilan penyelenggaraan STQH harus memenuhi lima parameter utama, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses prestasi, sukses pembukaan dan penutupan, serta sukses dampak positif bagi masyarakat, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Karena itu, Rakor membahas kesiapan dari berbagai pihak secara menyeluruh.

Kesiapan tuan rumah Provinsi Sulawesi Tenggara mencakup lokasi acara, pembukaan dan penutupan, alokasi anggaran, serta ketersediaan SDM pelaksana. Dari sisi teknis, Kementerian Agama telah menyiapkan Dewan Hakim, Maqra’ peserta, dan Panitera. Sementara itu, dukungan Kementerian Perhubungan difokuskan pada penyediaan transportasi, termasuk potensi penambahan penerbangan untuk mobilitas peserta dan tamu. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tengah memfinalisasi dukungan teknologi informasi dan publikasi, mencakup siaran langsung, videotron, serta strategi komunikasi di tingkat pusat dan daerah.

Beberapa isu krusial turut menjadi perhatian dalam Rakor, antara lain pemantapan transportasi dan konektivitas, strategi publikasi nasional, tindak lanjut permohonan pembukaan oleh Presiden dan penutupan oleh Wakil Presiden kepada Kementerian Sekretariat Negara, estimasi jumlah kafilah dan pejabat VVIP/VIP, serta kemungkinan diterbitkannya radiogram dari Kementerian Dalam Negeri guna mendorong dukungan kepala daerah. Skema teknis pelaksanaan pembukaan dan penutupan juga dibahas secara detail.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai aspek penunjang acara, mulai dari akomodasi, transportasi, keamanan, hingga fasilitas umum lainnya untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

“Persiapan ini mencerminkan komitmen Sultra memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta, official, dan tamu yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Kami sangat antusias dan merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah STQH Nasional ke-28 ini,” tutur Asrun.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh pemangku kepentingan di daerah telah dilibatkan secara aktif dalam rangka memastikan Sultra menjadi tuan rumah yang sukses dan siap menyambut kehadiran sekitar 4.000 tamu undangan. Ia berharap STQH dapat menjadi syiar Islam yang berdampak besar bagi pembentukan generasi Qur’ani di Indonesia.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menilai bahwa STQH XXVIII menjadi momentum penting, baik bagi provinsi maupun secara nasional. Menurutnya, ini adalah tahun pertama bagi Presiden dan Gubernur untuk memperkuat kepercayaan publik melalui kegiatan keagamaan berskala nasional.

“Regulasi terkait event STQH telah diselesaikan, dan infrastruktur akademik seperti persiapan maqra’ serta peralatan lainnya sedang dalam proses. Pendaftaran peserta sudah selesai dilakukan, dan saat ini sedang dalam tahap verifikasi, dilanjutkan dengan validasi bersama Dukcapil,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti STQH berpotensi besar menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor riil.

Di akhir sambutan pembukaan, Deputi Warsito menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh kementerian dan lembaga yang terus aktif mendukung persiapan STQH. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan barometer kesuksesan pelaksanaan agenda nasional dua tahunan, dan karenanya kualitas substansi serta koordinasi antarpihak harus terus diperkuat.

Rakor ini dihadiri oleh Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio, Plh. Asisten Deputi Bina Keagamaan Kemenko PMK Gatot Hendrarto, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi, Karo Kesra Sultra Saido Bonsai, Kadis Perhubungan Sultra Muhammad Rajulan, Kadis Kominfo Sultra M. Ridwan Badallah, Kakanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh, Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Qur’an Kemenag Rijal Ahmad Rangkuty, serta perwakilan dari Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Ditjen Perhubungan Darat dan Udara Kemenhub, Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kominfo Digital, Ditjen Ekosistem Digital Kominfo, TVRI Pusat dan Provinsi Sultra, serta RRI Pusat dan Provinsi Sultra. (Remon)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING