London, WaraWiri.net - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria menghadiri Private Briefing di Asia House, London pada Kamis 12 Juni 2025. Asia House merupakan sebuah think tank yang menjembatani Asia dan Eropa. Pertemuan ini menjadi forum penting bagi Komdigi untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam mengakselerasi agenda transformasi digital Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Nezar memaparkan secara komprehensif visi ambisius Indonesia untuk menjadi pemimpin digital global pada tahun 2045. Wamen Nezar menyoroti berbagai tantangan signifikan yang harus diatasi, termasuk kesenjangan digital yang masih dirasakan oleh sebagian populasi, kebutuhan mendesak akan pembangunan infrastruktur digital yang tangguh di seluruh nusantara, serta pentingnya upskilling dan reskilling bagi sumber daya manusia digital.
"Kita menghadapi tantangan besar dalam memastikan seluruh masyarakat Indonesia terhubung, mengingat masih terdapat populasi kita yang belum memiliki akses internet memadai," ujar Wamen Nezar. Ia menambahkan, "Pembangunan infrastruktur digital yang kokoh di seluruh kepulauan adalah prioritas utama kami, begitu pula dengan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan keterampilan dan melatih ulang tenaga kerja kita agar siap menghadapi era digital."
Wamen Nezar juga membahas isu-isu krusial seperti tata kelola dalam ekosistem startup, termasuk kasus misconduct yang dapat menghambat pertumbuhan. "Kasus-kasus penyimpangan perilaku pendiri startup dan kurangnya tata kelola yang tepat dalam ekosistem startup menjadi perhatian serius bagi kami. Ini adalah pelajaran berharga yang harus kita atasi untuk membangun kepercayaan dan keberlanjutan," tegasnya. Beliau juga menekankan pentingnya adopsi kecerdasan buatan (AI) yang etis dan mengedepankan pelindungan data pribadi.
Namun, di balik tantangan tersebut, Wamen Nezar melihat peluang besar untuk kolaborasi. "Kami sangat membutuhkan investasi dalam pusat data dan infrastruktur AI untuk mendukung komunitas besar yang ingin kami hubungkan. Selain itu, investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta kerja sama dengan mitra internasional, universitas, dan lembaga penelitian sangat vital untuk memupuk ekosistem inovasi kami," jelas Wamen Nezar.
Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap kemitraan global. "Indonesia sangat terbuka untuk kemitraan internasional. Kami aktif mempelajari praktik terbaik dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Korea Selatan dalam hal pendidikan digital dan kemajuan teknologi. Kami ingin mengambil yang terbaik dari semua pihak untuk diterapkan di Indonesia," tambahnya.
Wamen Nezar menutup pemaparannya dengan keyakinan kuat terhadap masa depan digital Indonesia. "Kami telah melihat kemajuan signifikan dalam adopsi digital di Indonesia. Kami akan terus memperkuat pilar-pilar fundamental ekosistem digital kami yakni talenta, infrastruktur, dan tata kelola. Kami berharap dapat menjalin kemitraan yang kuat dalam investasi, R&D, serta pembangunan kapasitas digital untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045," pungkasnya. (Zikry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar