Terima Kunjungan Sekretariat OECD, Indonesia Mantapkan Langkah Aksesi Melalui Finalisasi Initial Memorandum

Terima Kunjungan Sekretariat OECD, Indonesia Mantapkan Langkah Aksesi Melalui Finalisasi Initial Memorandum. (Dok. Kemenkop)

Jakarta, WaraWiri.net - Guna meningkatkan koordinasi dalam proses aksesi the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), Pemerintah Indonesia menerima kunjungan perwakilan Sekretariat OECD di Jakarta pada 5-7 Mei 2025 melalui sejumlah rangkaian misinya di Asia Tenggara. Membuka rangkaian kunjungan Sekretariat OECD di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, selaku Sekretariat Tim Nasional Aksesi OECD, menyelenggarakan pertemuan bilateral yang dilanjutkan dengan rapat koordinasi antar Kementerian/Lembaga koordinator serta anggota bidang di Jakarta, Senin (5/05).

Dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, rapat koordinasi tersebut membahas perkembangan penyusunan dokumen asesmen mandiri atau Initial Memorandum (IM), serta langkah lanjutan yang perlu ditempuh Indonesia dalam proses aksesi OECD.

“Sejak diadopsinya Peta Jalan Aksesi pada Mei 2024, Indonesia telah memulai perjalanan yang ketat dan transformatif menuju keanggotaan OECD. Seperti yang sering kami tekankan, proses ini bukanlah sprint, melainkan marathon. Proses yang membutuhkan pembelajaran berkelanjutan, kolaborasi yang kuat, dan komitmen yang berkelanjutan di seluruh kementerian dan lembaga. Ini juga merupakan kesempatan yang tak ternilai untuk membangun tim, memperkuat koordinasi antar lembaga, dan menyelaraskan kebijakan kita dengan praktik-praktik terbaik dunia,” ujar Deputi Edi saat membuka rapat.

Proses penyusunan IM telah memasuki tahap final. Pemerintah Indonesia menargetkan akan melakukan submisi di awal Juni 2025, berbarengan dengan Pertemuan Dewan Menteri OECD di Paris, Prancis. Saat ini Indonesia sudah menyampaikan sejumlah bab dalam IM kepada Sekretariat OECD untuk dilakukan pra-reviu. Kemenko Perekonomian juga telah meluncurkan platform pengelolaan dokumen berbasis digital bernama INA-OECD, yang dapat digunakan oleh seluruh pihak terkait untuk mendukung proses aksesi yang lebih efektif dan efisien.

Lebih lanjut, Head of Accession Co-ordination Unit Natalie Limbasan menjelaskan bahwa pasca penyerahan IM, Sekretariat OECD akan berdiskusi secara internal dengan berbagai komite OECD terkait untuk menyusun proses reviu teknis. Setiap komite akan berkomunikasi langsung dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk proses klarifikasi dan validasi mengenai data dan informasi yang telah disampaikan dalam dokumen IM.

Proses ini merupakan tahapan yang cukup panjang dan akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Pemerintah, parlemen, asosiasi buruh, asosiasi bisnis, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan juga akademisi. Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Perekonomian telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 232 Tahun 2024 terkait Anggota Bidang Tim Nasional Aksesi Indonesia. Pemangku kepentingan dari non-Pemerintah juga telah tercantum dalam Kepmenko tersebut dan akan dilibatkan sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing.

Menutup diskusi, Deputi Edi menegaskan bahwa salah satu tujuan utama dari proses aksesi OECD yakni berbagi pengalaman dalam penyusunan dan implementasi kebijakan antara negara berkembang, dalam hal ini Indonesia, dengan negara maju yang menjadi mayoritas anggota OECD. Indonesia dapat memperoleh lesson learned mengenai pengalaman dari negara anggota OECD dalam penyusunan dan implementasi kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus membagi pengalaman kepada negara-negara anggota OECD mengenai upaya pembangunan manusia di negara-negara berkembang.

Oleh karena itu, komitmen aksesi perlu diperkuat oleh semua Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Tim Nasional, baik secara substansi maupun non-substansi, agar dapat mewujudkan cita-cita bangsa menjadi negara dengan ekonomi yang lebih terdepan.

Dalam rapat tersebut, Deputi Edi turut didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto. Turut hadir pula Delegasi Sekretariat OECD antara lain Head of South Asia and South-east Asia Division Dr. Alexander Boehmer, dan Accession Advisor Akane Nozawa. (Ros)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING