Jakarta, WaraWiri.net - Gubernur Pramono meresmikan Gedung Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Transport Hub Dukuh Atas merupakan simbol kolaborasi antara operator transportasi publik di Jakarta dan menjadi titik pertemuan serta integrasi kereta commuterline, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, BRT Transjakarta, dan kereta bandara.
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan bahwa gedung ini ialah wujud nyata kolaborasi dalam membangun kawasan yang terintegrasi dan inklusif. “Saya sudah melihat hingga lantai 12. Fasilitasnya sangat bagus, dan pemandangannya luar biasa. Nanti saya akan berbicara dengan Menteri Perhubungan agar fasilitas ini terkoneksi dengan LRT, MRT, dan KRL,” ujar Gubernur Pramono.
Sejak pertama kali dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit, Dukuh Atas telah menjelma menjadi area dengan pola hidup baru. Masyarakat dapat berpindah moda transportasi dengan aman dan nyaman. Bahkan, kegiatan ekonomi bergeliat dan tumbuh dengan baik. Gaya hidup dan mobilitas perkotaan yang mengedepankan pejalan kaki terwujud dengan baik di area ini. Jakarta telah tumbuh menjadi Kota Global. Target pemerintah, pada 2025, Jakarta bisa masuk peringkat 50 besar.
Gedung Transport Hub Dukuh Atas sendiri mulai dibangun pada 2022 dan selesai pada 2023. Terdiri dari 12 lantai, fungsi gedung transport hub bukan sekadar titik transit pengguna transportasi publik, melainkan sebagai pusat interkoneksi dan aktivitas masyarakat. Lantai satu hingga empat merupakan area dengan berbagai retail sebagai pendukung gaya hidup masyarakat perkotaan, lantai lima hingga delapan sebagai area perkantoran, dan lantai sembilan hingga 12 sebagai hotel.
Dengan luas sekitar 17 ribu meter persegi, pusat interkoneksi ini menjadi titik pertemuan dan integrasi berbagai moda transportasi publik di Dukuh Atas sekaligus sebagai simbol urban baru di Jakarta.
“Titik temu yang diharapkan menjadi ikon baru di Jakarta ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas yang mengusung tema Poros Transit Internasional dan Kolaborasi Gerak. Selain fasilitas dan layanan di gedung, area pejalan kaki di sekitar gedung pun telah menjadi salah satu pusat seni budaya melalui kegiatan musik live oleh teman-teman seniman di Jakarta,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat.
“Transit-oriented development pertama di Indonesia ini akan mewujudkan mimpi masyarakat urban Jakarta yang menginginkan tempat transit dekat, aman, nyaman, dan terjangkau, yang mendukung gaya hidup serta mobilitas masyarakat perkotaan,” pungkasnya.
Selain transport hub, MRT Jakarta bersama anak perusahaan dan mitra kerjanya telah menghadirkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan kawasan berorientasi transit di Dukuh Atas antara lain jembatan penyeberangan multiguna yang menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dan Stasiun KCI Sudirman, Terowongan Kendal, trotoar Jalan Blora – Kendal, revitalisasi Taman Kudus, pelebaran dan penataan Jalan Pati - Juana, dan penataan kawasan Promenade Karet.
Penataan Jakarta yang berpihak pada perbaikan transportasi publik massal yang sedang dikerjakan harus terus berlanjut. Menata Jakarta berarti menegakkan keadilan sosial dan hak bagi setiap masyarakat Jakarta. Sebuah misi tanpa henti dari MRT Jakarta. (Siti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar