Jakarta, WaraWiri.net - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI Bima Arya menilai kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mutlak dilakukan untuk Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan oleh Bima Arya dalam Rapat Pleno V Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV MUI di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).
Mukernas IV MUI yang mengusung tema Memperkokoh Peran MUI Sebagai Pelayan Umat (khodimul ummah) dan Mitra Pemerintah (Shodiqul hukumah) ini berlangsung pada 17-19 Desember 2024.
"Iya sinergi ulama, umaro (pemerintah), MUI itu mutlak untuk Indonesia Emas. Kita perlu menguatkan pondasi," kata Bima Arya.
Bima Arya menjelaskan, pondasi tersebut untuk menguatkan akhlak dan mengatasi kerusakan moral. Salah satu tujuannya untuk membangun pemerintahan yang bersih.
Bima Arya menuturkan, target Indonesia Emas tidaklah mudah karena dipenuhi dengan target-target yang maha dahsyat secara angka, sangat ambisius dan impresif.
Antara lain adalah pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun, 10.000 USD pendapatan per kapita, dan angka-angka yang luar biasa tinggi target yang lainnya.
Menurutnya, rencana tersebut tidak boleh terlepas dari perhatian bagaimana kita mencapai Indonesia Emas itu adalah bagaimana mempersiapkan manusia-manusia hari ini sampai 2045.
Bima Arya mengungkapkan, Kemendagri memiliki database dari kinerja pemerintah daerah selama ini. Bima Arya menukil sebuah data bahwa 53 persen anggaran belanja daerah tidak efektif.
"60 persen penggunaan digunakan untuk hal yang sifatnya seremonial dan rutinitas kegiatan. Kegiatan pemberantasan stunting, tapi 60 persen anggaran habis untuk kunjungan dinas, biaya keluar kota, kegiatannya kemiskinan ekstrem, tapi banyak rapatnya dan hal-hal lain yang tidak substantif," kata Bima Arya.
Oleh karena itu, kerjasama dengan MUI diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik pemimpin maupun warganya.
"Karena itu ada narasi besar yang harus kita isi bersama tentang bagaimana menyiapkan para pemimpin lewat organisasi dan lembaga-lembaga yang hari ini berperan penting," tuturnya.
Mantan Walikota Bogor itu menekankan, Indonesia Emas dapat terwujud melalui stabilitas politik dan harmoni secara sosial termasuk kerukunan umat beragama.
Menurutnya, konflik beragama sering kali ada tentang rumah ibadah, keyakinan, kesalahpahaman, dan praktik-praktik yang dianggap eksklusif.
Lebih lanjut, Bima mengungkapkan, salah satu upaya menanggulanginya adalah dengan dialog terbuka yang melibatkan semua pihak, termasuk MUI.
"Narasi besarnya adalah mari kita bersama-sama menyiapkan sumber daya manusia (sebagai) aktor-aktor perubahan, pemimpin-pemimpin di setiap lapisan yang hari ini kita siapkan untuk menghantarkan kita menjemput Indonesia Emas 2045 sembari merekatkan kerukunan beragama yang ada di negara kita," paparnya. (Dinda/Ilham)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar