Kemenko Polhukam Gelar Rakor Penguatan Keamanan Laut Natuna Utara

Kemenko Polhukam Gelar Rakor Penguatan Keamanan Laut Natuna Utara. (Dok. Kemenko Polhukam RI/Istimewa)

Batam, WaraWiri.net - Atas arahan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Kedeputian IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam menggelar rapat koordinasi penguatan keamanan Laut Natuna Utara.

Rakor yang mengusung tajuk resmi Penguatan Keamanan Laut di Laut Natuna Utara Sesuai Amanat RPJMN 2020-2024 ini digelar di Kota Batam, Rabu (07/08/2024).

Deputi IV Bidkoor Pertahanan Negara Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Rudy Syamsir S.H, M.H. mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden nomor 18 Tahun 2020, program penguatan keamanan laut di Laut Natuna Utara merupakan major project yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024. 

Secara umum, penguatan keamanan laut bahkan termasuk dalam kegiatan prioritas dalam menjaga keamanan nasional.

“Sekaligus salah satu upaya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas untuk mencapai Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Mayjen Rudy saat memimpin Rakor.

Deputi IV juga mengungkapkan, salah satu Langkah pemerintah untuk menjawab permasalahan keamanan di Laut Natuna adalah dengan membangun berbagai sarana dan prasarana, terutama yang terkait Alutsista dan Alkamla. 

Hal ini sesuai dengan Perpres 18 2020 yang antara lain mengatur indikasi target persentase kecukupan Alutsista, Sarpras satuan terintegrasi TNI (STT), serta persentase kecukupan Alpalkamla dan Sarpras Bakamla.

“Seharusnya target persentasi kecukupan Alutsista dan STT mencapai 100%, target persentase kecukupan Alpalkamla dan Sarpras Bakamla juga seharusnya mencapai 100%,” kata Rudy.

Rakor ini menjadi sangat penting mengingat perkembangan lingkungan strategis, baik di lingkup global, regional, maupun nasional. 

Antara lain terkait dengan China yang merilis peta standar China 2023 dengan ten dash line yang mengklaim seluruh area Laut China Selatan.

Terdapat pula beberapa insiden skala regional di sepanjang 2024 yang menjadikan penguatan keamanan di Laut Natuna Utara menjadi penting.

Antara lain berlanjutnya ketegangan di lapangan antara China Coast Guard dengan pihak Filipina. Insiden terbaru terjadi pada 17 Juni 2024 di mana bentrok antara kedua pihak menyebabkan tiga petugas Filipina terluka.


Perairan Laut Natuna Utara merupakan bagian wilaya patrol prioritas tinggi (High Priority Area), oleh karena itu, selama ini pun gelar pengamanan telah dilakukan, baik berupa operasi gabungan, patroli Bersama, hingga patroli mandiri yang digelar berbagai lembaga terkait.

“Rakor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagaimana mendorong pencapaian major project penguatan keamanan Laut Natuna Utara sesuai target pada 2024,” kata Mayjen Rudy. (Fathi/Rizky)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar







ADVERTISING

ADVERTISING