Kemenperin Pastikan Perlindungan Pekerja dan Keberlanjutan Industri

Kemenperin Pastikan Perlindungan Pekerja dan Keberlanjutan Industri. (Dok. Kemenperin)

Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian Perindustrian memberikan penjelasan terkait pemberitaan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) di salah satu perusahaan produsen ban di kawasan Cikarang. Sebagai pembina industri ban nasional, Kemenperin telah memanggil perusahaan untuk menyampaikan kondisi di perusahaan tersebut. 

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief menyampaikan, Kemenperin sudah meminta penjelasan secara langsung ke pihak perusahaan mengenai informasi PHK massal tersebut.

“Kami telah meminta klarifikasi kepada perusahaan mengenai isu PHK ini. Kami sampaikan bahwa setiap proses penyesuaian tenaga kerja harus mematuhi ketentuan hukum dan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi,” tegas Febri dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/11).

Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan menyampaikan kondisinya saat ini sedang mengalami penurunan permintaan, sehingga berdampak terhadap penurunan produksi. Hal tersebut memaksa perusahaan melakukan efisiensi, yang dengan terpaksa melakukan pengurangan pekerja.

Febri menjelaskan, perusahaan ban ini berada di kawasan berikat sehingga hasil produksinya sebagian besar untuk di ekspor, dengan salah satu negara tujuannya yaitu Amerika Serikat. 

Kemenperin terus mengingatkan kepada pelaku industri, untuk wajib mengikuti seluruh mekanisme ketenagakerjaan sebelum melakukan PHK, termasuk konsultasi dengan serikat pekerja, penerapan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), serta pemenuhan hak-hak pekerja sesuai regulasi.

“Kami mendorong dialog tripartit antara pemerintah, perusahaan, dan serikat pekerja agar setiap keputusan diambil secara adil, terukur, dan mengedepankan kepentingan pekerja,” katanya.

Kemenperin menegaskan, industri ban nasional memiliki peran penting dalam ekosistem otomotif, transportasi, dan manufaktur Indonesia. Karena itu, penguatan sektor ini menjadi bagian dari prioritas kebijakan industri nasional.

“Kami memahami adanya tekanan pasar global yang memengaruhi sejumlah segmen industri, termasuk industri ban. Namun, pemerintah tetap berkomitmen menjaga iklim usaha yang sehat, mendorong efisiensi dan inovasi, serta memastikan keberlanjutan investasi di Indonesia,” jelas Febri.

Untuk memastikan situasi berjalan kondusif, Kemenperin menyiapkan langkah-langkah pendampingan, seperti melakukan penilaian kondisi industri dan tenaga kerja bersama pihak terkait, menyusun program reskilling dan upskilling melalui Balai Diklat Industri (BDI) jika dibutuhkan.

Selain itu, Kemenperin juga memfasilitasi komunikasi antara perusahaan dengan pekerja untuk memastikan proses berjalan sesuai ketentuan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi lain untuk memastikan tidak terjadi eskalasi di lapangan.

Febri menegaskan, Kemenperin akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memastikan seluruh proses berjalan transparan. 

“Kami mengimbau seluruh pihak untuk tidak berspekulasi sebelum proses verifikasi selesai. Kemenperin akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut apabila sudah memperoleh data resmi dan lengkap dari pihak terkait,” pungkasnya. (Dinda)
Share:

Industri Manufaktur Lanjut Ekspansif, Optimisme Pelaku Usaha Meningkat pada Oktober 2025

Industri Manufaktur Lanjut Ekspansif, Optimisme Pelaku Usaha Meningkat pada Oktober 2025. (Dok. Kemenperin)

Jakarta, WaraWiri.net - Industri manufaktur nasional terus menunjukkan ketahanannya di tengah dinamika ekonomi global maupun domestik yang masih bergerak dinamis. Hal ini tercermin dari capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Oktober 2025 yang tetap berada di zona ekspansi dengan nilai 53,50, meningkat 0,48 poin dibandingkan bulan September 2025 sebesar 53,02, serta lebih tinggi dari capaian pada periode yang sama tahun lalu yaitu 52,75 poin. Pencapaian ini menandai konsistensi optimisme pelaku industri dalam menjaga aktivitas usaha sepanjang tahun 2025.

Kondisi makroekonomi dalam negeri juga memberikan fondasi yang stabil bagi sektor industri. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate pada level 4,75 persen pada Oktober 2025, yang memberi ruang bagi pelaku usaha untuk menjaga akses pembiayaan tetap terjangkau. Selain itu, neraca perdagangan yang terus mencatat surplus hingga 64 bulan berturut-turut serta pertumbuhan ekonomi nasional Triwulan – II 2025 sebesar 5,12 persen (yoy) turut memperkuat keyakinan industri dalam melanjutkan ekspansi.

“Dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 22 subsektor yang mengalami ekspansi dengan kontribusi sebesar 98,8 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas Triwulan – II 2025. Kemudian, satu subsektor mengalami kontraksi yaitu Industri Tekstil (KBLI 13), yang masih terdampak pelemahan konsumsi dalam negeri serta tekanan dari peningkatan impor benang dan kain,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif pada kegiatan Rilis IKI Oktober 2025 di Jakarta, Kamis (30/10).

Sejalan dengan itu, Jubir Kemenperin menyampaikan dukungan terhadap pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang saat ini berfokus pada pemberantasan rokok ilegal dan pakaian thrifting.

“Ketegasan seperti itu kan arahan dari Presiden Prabowo dan merupakan hal yang positif. Jadi kami tentu mendukung karna itu melindungi industri dalam negeri kita,” katanya.

Jubir Kemenperin menjelaskan, dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi yaitu Industri Pengolahan Tembakau (KBLI 12) serta Industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBLI 17), yang ditopang oleh peningkatan permintaan domestik dan ekspor. Beberapa subsektor juga menunjukkan sinyal positif, seperti Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus serta Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan sejenisnya (KBLI 16) yang mencatat kenaikan IKI berkat pesanan ekspor akhir tahun, terutama ke Jepang dan Eropa.

Dilihat dari komponen pembentuk indeks, peningkatan IKI bulan Oktober ditopang oleh menguatnya permintaan (demand) yang tercermin pada variabel pesanan baru, naik 1,46 poin menjadi 55,25, serta persediaan yang tetap ekspansif di level 56,52, meningkat 0,66 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Di samping itu, variabel produksi masih berada pada fase kontraksi pada angka 48,57.

“Fase kontraksi pada produksi ini telah terjadi selama lima bulan berturut-turut. Kondisi tersebut menunjukkan pelaku industri masih berhati-hati dalam menambah output produksi, mengingat permintaan belum sepenuhnya pulih dan banyak perusahaan masih memanfaatkan stok yang tersedia,” katanya.

Adapun Industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBLI 17) mengalami peningkatan permintaan pada produk kemasan makanan, minuman, dan kertas tisu yang didorong oleh kebijakan pembatasan penggunaan kemasan plastik. Di sisi lain, Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer (KBLI 29) mencatat penjualan kendaraan listrik (EV) mencapai 55.225 unit sepanjang Januari–September 2025, melampaui total penjualan sepanjang tahun 2024.

Sementara itu, Industri Furnitur (KBLI 31) mendapatkan dorongan positif melalui Program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang mendorong peningkatan permintaan produk lokal melalui e-katalog pengadaan pemerintah dan pemulihan pesanan dari pasar ekspor.

Jika ditinjau berdasarkan orientasi pasar, kinerja industri berorientasi ekspor dan domestik sama-sama menunjukkan perbaikan. IKI berorientasi ekspor naik 0,36 poin ke level 54,35 pada Oktober 2025 dari 53,99 pada September 2025. Sementara itu, IKI berorientasi domestik juga meningkat 0,42 poin ke level 52,34. Keduanya masih berada di zona ekspansi.

“Nampaknya kami melihat ada semacam rebound dari peningkatan belanja pemerintah untuk produk industri dalam negeri,” kata Febri.

Optimisme pelaku industri pun menunjukkan tren peningkatan. Tingkat optimisme terhadap kondisi usaha enam bulan mendatang naik dari 69,6 persen pada September menjadi 70,5 persen pada Oktober 2025, sementara tingkat pesimisme menurun dari 6,1 persen menjadi 5,4 persen. Secara umum, 77,9 persen responden menyatakan kegiatan usahanya membaik atau stabil, naik dari 77,6 persen pada bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 31,0 persen responden menyebut kondisi usahanya membaik, sementara 46,5 persen menyatakan stabil, dan hanya 22,2 persen yang menilai kondisi usahanya menurun.

“Kemenperin terus berupaya menjaga kepercayaan pelaku industri dengan memastikan kebijakan yang berpihak, seperti penguatan pasar domestik, peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), pengendalian impor selektif, serta jaminan energi industri yang kompetitif,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah juga fokus memperkuat daya saing melalui peningkatan efisiensi rantai pasok dan mendorong ekspor berbasis nilai tambah. Program strategis yang dijalankan di antaranya perpanjangan Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi tujuh sektor industri, fasilitasi sertifikasi TKDN, dan penguatan struktur industri berbasis sumber daya lokal.

“Dengan kinerja industri yang tetap ekspansif dan optimisme pelaku usaha yang terus meningkat, sektor manufaktur diyakini akan semakin berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja pada periode mendatang,” pungkas Febri. (Evi)
Share:

Kemenperin Pacu Penguatan Keselamatan Industri Kimia melalui Konsorsium Indonesia – Jepang untuk Smart Industrial Safety (SIS)

Kemenperin Pacu Penguatan Keselamatan Industri Kimia melalui Konsorsium Indonesia – Jepang untuk Smart Industrial Safety (SIS). (Dok. Kemenperin)

Jakarta, WaraWiri.net - Kementerian Perindustrian kembali memperkuat komitmennya dalam penerapan Smart Industrial Safety (SIS) melalui Indonesia - Japan Consortium for Smart Industrial Safety (IJCSIS). Langkah ini ditempuh untuk mendukung implementasi teknologi industri 4.0 dan kecerdasan buatan dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja (K3) pada sektor industri manufaktur nasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan penerapan teknologi digital dan sistem cerdas berperan penting dalam meningkatkan keselamatan kerja. Menurutnya, pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, Internet of Things, Big Data, maupun Cybersecurity mampu memberikan deteksi dini terhadap potensi bahaya, memprediksi resiko, serta membangun sistem keselamatan yang adaptif dan responsif.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital dan sistem cerdas, SIS bukan hanya berperan penting dalam menjaga K3, tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi proses industri,” ungkap Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/10).

Sementara itu, sektor industri kimia juga menjadi fokus penting dalam implementasi SIS, mengingat karakteristiknya yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap keselamatan dan keamanan kerja. Komitmen ini ditandai dengan keikutsertaan Kemenperin pada Seminar dan Penandatanganan Perjanjian Implementasi Smart Industrial Safety (SIS) untuk sektor industri kimia, yang diwakili oleh Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Wiwik Pudjiastuti. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Science Techno Park Universitas Indonesia, Depok beberapa waktu lalu.

Menurut Wiwik, industri kimia merupakan salah satu pilar utama pembangunan industri nasional yang memegang peranan strategis dalam rantai pasok global.

“Indonesia saat ini menempati posisi strategis sebagai pusat industri kimia di kawasan Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga menopang rantai pasok global,” ujarnya.

Kinerja industri kimia nasional menunjukkan tren positif. Pada semester pertama tahun 2025, sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil mencatat pertumbuhan PDB sebesar 6,70 persen, dengan kontribusi 3,82 persen terhadap total PDB nasional, nilai ekspor mencapai USD 25,89 miliar, dan total investasi sebesar Rp 93,93 triliun.

“Pencapaian ini menunjukkan optimisme tinggi terhadap daya saing sektor industri kimia Indonesia, sekaligus menegaskan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek jangka panjang industri nasional,” ungkapnya.

Namun, seiring dengan pertumbuhan yang pesat, Wiwik menilai bahwa peningkatan aktivitas industri juga menghadirkan tantangan baru dalam hal keselamatan dan pengelolaan risiko bahan kimia berbahaya.

“Kita harus memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak hanya berorientasi pada produktivitas, tetapi juga mengutamakan aspek keselamatan dan keberlanjutan. Keamanan kerja harus menjadi fondasi dalam setiap aktivitas industri,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret menghadapi tantangan tersebut, konsorsium yang dijalin antara Indonesia dengan Jepang telah menunjukkan langkah tegas pemerintah dalam menerapkan sistem keselamatan industri yang berbasis teknologi cerdas di Indonesia, terutama pada sektor industri kimia.

Adapun kerja sama ini melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, dan pelaku industri asal kedua negara. Dari Indonesia, pihak akademisi diwakili Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), sementara pelaku industri diwakili Federation of The Indonesian Chemical Industry (FIKI) dan Responsible Care Indonesia (RCI). Sedangkan perwakilan Jepang dalam kolaborasi ini melibatkan Tokyo University of Agriculture and Technology (TUAT), Yokohama National University (YNU), Japan Electric Measuring Instruments Manufacturers’ Association (JEMIMA), serta Japan Electronics and Information Technology Industries Association (JEITA).

Selain penguatan kerja sama internasional, Kemenperin juga berkomitmen mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja industri melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi keselamatan. Program pelatihan dan pertukaran pengetahuan di bawah IJCSIS akan diarahkan untuk menciptakan tenaga ahli yang mampu menerapkan sistem keselamatan modern di lapangan.

“Sumber daya manusia yang kompeten dan berwawasan teknologi menjadi ujung tombak dalam memastikan implementasi Smart Industrial Safety berjalan efektif,” ucap Wiwik.

Sebelumnya, Kemenperin telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Keadaan Darurat. Bahan Kimia dalam Kegiatan Usaha Industri Kimia yang mengatur langkah pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat bahan kimia dalam kegiatan usaha industri. Permenperin ini mewajibkan industri kimia untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan melalui identifikasi risiko pada industri serta menyusun dokumen prosedur keadaan darurat bahan kimia.

“Kolaborasi dengan Jepang membuka peluang besar bagi transfer teknologi, riset bersama, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang keselamatan industri,” kata Wiwik.

Sebagai penutup, Wiwik mengajak seluruh pihak untuk menjadikan seminar ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi dan komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem industri yang aman dan berkelanjutan.

“Keselamatan adalah investasi jangka panjang bagi industri. Melalui sinergi antara pemerintah, industri, dan akademisi, kita dapat membangun sektor industri kimia yang tidak hanya tumbuh pesat, tetapi juga tangguh dan berorientasi pada keselamatan,” tutupnya. (Ilham)
Share:

Wamen LH Ungkap Rencana Jadikan Waduk Dukuh I sebagai Tempat Wisata

Wamen LH Ungkap Rencana Jadikan Waduk Dukuh I sebagai Tempat Wisata. (Dok. Kemen LH)

Jakarta, WaraWiri.net - Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Diaz Hendropriyono mengungkapkan rencana untuk menyulap Waduk Dukuh I, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi tempat rekreasi. Hal ini disampaikan Diaz pada acara Festival Sungai Cipinang yang diselenggarakan oleh KLH//BPLH bekerja sama dengan MIND ID dan PT. Vale Indonesia, Jumat.

“Nanti kalau kita sudah bersihkan dengan alat berat atau dikombinasi bantuan orang-orang, kita ambil sedimentasinya, air mengalir lebih deras, kita bisa main canoe, orang-orang bisa lari di pinggir sungai,” ujar Wamen Diaz di dalam sambutannya mengenai visi Waduk Dukuh I sebagai tempat rekreasi.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Wamen Diaz mengarahkan agar sampah dari hulu sungai Cipinang dibersihkan. “Minggu lalu kita di Depok, lalu di sini lebih hilir. Jadi kelihatan bahwa di sana harus dibersihkan supaya di sini bisa dijadikan tempat wisata.”

Walaupun begitu, Wamen Diaz mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kebersihan sungai Cipinang ke depan dengan adanya rencana tempat rekreasi tersebut.

“Sungai ini adalah sumber kehidupan kita, kita harus jaga airnya tetap bersih, supaya kita bisa menggunakan sungai itu untuk kebutuhan dan kesejahteraan kita,” ungkap Wamen Diaz.

Wamen Diaz juga mengapresiasi Komunitas Peduli Sungai Cipinang yang telah melaksanakan aksi nyata bersih sungai dan kegiatan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat. “Kita berterima kasih sekali kepada kawan-kawan komunitas sudah ikut bersama kita untuk selalu membersihkan sungai.”

Dalam festival ini, dilakukan juga penanaman pohon sawo secara simbolis sebagai vegetasi penahan erosi, pelepasan ikan gabus untuk menjaga biodiversitas, dan kegiatan mancing bersama dengan komunitas dan masyarakat di sekitar sungai Cipinang. Disediakan juga area bazar bagi UMKM dari Kelurahan Dukuh.

Kegiatan penanaman pohon tersebut disambut baik oleh Diaz, mengingat Jakarta masih membutuhkan ruang terbuka hijau yang lebih banyak. “Kita butuh pohon, jadi saya rasa dengan menanam pohon ini, ini adalah kegiatan yang sangat positif.”

Festival Sungai Cipinang merupakan bagian dari program percontohan pengelolaan sungai berbasis masyarakat di sepanjang Sungai Cipinang. Kualitas sungai dengan panjang 30,4 kilometer ini memang termasuk ke dalam kategori tercemar berat, sehingga sebagai tindak lanjut telah ditetapkan Keputusan Menteri LH/Kepala BPLH Nomor 2530 Tahun 2025 tentang Pembentukan Komunitas Peduli Sungai Cipinang untuk melakukan pembersihan sungai, edukasi dan sosialisasi pada masyarakat, serta pengawasan aktivitas pembuangan sampah ke sungai.

Turut hadir dalam acara ini pimpinan sejumlah BUMN yang mendukung berlangsungnya program ini, yaitu Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, Direktur SDM PT Aneka Tambang Ratih Amri, dan Presiden Direktur PT. Vale Indonesia Bernardus Irmanto. (Deni)
Share:

Puncak Musim Hujan Tiba, BMKG Imbau Seluruh Pihak Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi

Puncak Musim Hujan Tiba, BMKG Imbau Seluruh Pihak Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi. (Dok. BMKG)

Jakarta, WaraWiri.net - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan sedang hingga lebat seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan. Kondisi ini turut didukung dengan dinamika atmosfer yang aktif, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

“Kondisi atmosfer sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Hujan lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 80-150 mm per hari sudah terjadi di beberapa wilayah. Ini adalah sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Dwikorita di Jakarta, Sabtu (1/11).

Saat ini, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Sementara puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2028 dengan pola umum pergerakan dari barat ke timur.

“Namun demikian, pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi fase puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatnya curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

Di sisi lain, pada November ini periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia yang memicu hujan sangat lebat dan angin kencang, serta gelombang tinggi terutama di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Dalam sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai potensi peningkatan hujan menjadi sedang hingga sangat lebat di sejumlah daerah. Berdasarkan analisis peringatan dini BMKG, hujan berintensitas sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai berpotensi terjadi di berbagai wilayah, meliputi Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat (kategori Siaga) diprakirakan terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua, dan dalam beberapa hari ke depan berpotensi meluas hingga Maluku Utara dan sebagian wilayah Sulawesi.

Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG bekerjasama dengan BNPB dan unsur terkait saat ini sedang melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah rawan bencana.

Di Jawa Tengah, operasi dilakukan sejak 25 Oktober dan masih berlanjut hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo. OMC ini telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Caravan, dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, operasi dilakukan sejak 23 Oktober dan juga masih berlanjut, dengan pelaksanaan dari Posko Jakarta. Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan di wilayah sasaran secara signifikan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan berdasarkan pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di samudra pasifik menunjukkan bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi pendinginan di samudra pasifik dan melewati ambang batas La Nina yaitu pada September dengan anomali suhu muka laut di pasifik tengah dan timur sebesar -0.54 dan pada Oktober sebesar -0.61.

Sementara kondisi atmosfer juga menunjukkan adanya penguatan angin timuran. Dua indikasi tersebut menunjukkan terjadinya perkembangan awal La Nina dan respon atmosfer menegaskan bahwa La Nina lemah telah terjadi.

“Namun demikian, La Nina lemah diprediksi tidak memberikan dampak yang signifikan pada curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan kondisi curah hujan pada November-Desember 2025 dan Januari-Februari 2026 diprediksi tetap pada kategori normal,” ujar Guswanto.

Lebih lanjut, ia menjelaskan peningkatan potensi hujan ini didukung oleh beberapa fenomena atmosfer yang aktif secara bersamaan, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan Indonesia. Kombinasi faktor ini meningkatkan suplai uap air dan pembentukan awan hujan secara signifikan.

Kombinasi antara kondisi atmosfer yang sudah aktif ini dengan kemunculan siklon tropis dari arah selatan menciptakan potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir Indonesia sering mengalami dampak merusak dari siklon tropis, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca yang lebih detail dan berbasis geolokasi serta diperbarui secara rutin termasuk prakiraan cuaca dalam tujuah harian, diiulang tiga harian, hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem di seluruh kecamatan di Indonesia. (Ros)
Share:

Menutup IDRIP: Peringatan Dini Gempa–Tsunami Kini Maksimum 3 Menit, Akurasi >90%

Menutup IDRIP: Peringatan Dini Gempa–Tsunami Kini Maksimum 3 Menit, Akurasi >90%. (Dok. BMKG)

Jakarta, WaraWiri.net - Pada Closing Ceremony Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP) di BNPB, Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati menegaskan lompatan modernisasi sistem pemantauan pemrosesan dan diseminasi gempa bumi dan tsunami secara nasional. 

“Sebelumnya peringatan dini diberikan dalam waktu 5 menit. Setelah dikerjakan melalui proyek IDRIP kami sudah dapat memberikan peringatan dini dan sudah teruji maksimum 3 menit, bahkan beberapa kejadian antara 2 hingga 3 menit. Kemudian lebih akurat, akurasinya meningkat dan jangkauannya juga lebih luas” tutur Dwikorita.

Sistem peringatan dini ini diintegrasikan menjadi sistem Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) yang dibangun di Kemayoran (Jakarta) sebagai sistem yang utama dan di Denpasar (Bali) sebagai backup center, menggabungkan modul seismologi–tsunami dengan jaringan diseminasi terpadu agar aliran informasi dari hulu ke hilir berjalan mulus, yang diperkuat oleh super computer.

Menurut Dwikorita, pengembangan high performance computing digunakan untuk mempercepat analisis gempa dan tsunami secara real time.

“Ini merupakan suatu hasil yang patut kita banggakan karena supercomputer yang dihasilkan dari proyek IDRIP ini termasuk 500 besar supercomputer yang ada di dunia. Jadi masuk dalam rentetan 500 besar dan kita beri nama SMONG (Supercomputer for Multi-hazards Operations and Numerical Modelling)”.

Modernisasi peralatan diimbangi dengan penguatan kapasitas SDM, telah terlaksana lebih dari 40 pelatihan yang melibatkan 1.000+ peserta lintas satuan kerja dan mitra daerah.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa IDRIP lahir dari pelajaran bencana 2018 (NTB, Palu–Donggala, dan Selat Sunda) untuk memperkuat peralatan, SDM, dan kesiapsiagaan di wilayah berisiko gempa–tsunami.

Suharyanto menambahkan, rantai hilir kini terstandar dan terlatih, informasi BMKG mengalir ke Pusdalops pusat–daerah, diteruskan ke desa tangguh, sirine diaktifkan, warga mengikuti rute evakuasi yang sudah diperkenalkan dalam Latihan, sehingga perilaku berbahaya seperti berbondong ke pantai saat air surut tidak terjadi lagi.

“Bencananya tidak bisa dihentikan, tapi risikonya bisa dikurangi,” tegasnya.

Dwikorita menyampaikan apresiasi kepada BNPB sebagai Executing Agency, Bank Dunia, serta seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang terlibat. Ia menutup dengan seruan kolaboratif: “Mari kita perkuat Early Warning for All dan Early Action by All—agar peringatan dini yang makin cepat dan akurat benar-benar menyelamatkan nyawa.”

Acara ini menandai berakhirnya proyek kolaboratif antara pemerintah indonesia dan world bank, dimana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertindak sebagai executing agency dan BMKG sebagai selaku implementing agency.

Mekanisme monitoring evaluasi dan pelaporan IDRIP yang dilaksanakan bersama BNPB mencerminkan prinsip akuntabilitas dan transparansi sesuai regulasi nasional sistem pengaduan dan umpan balik publik terintegrasi antara BNPB dan BMKG yang menjadi bukti nyata bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada output tetapi juga impact bagi masyarakat. (Ros)
Share:

Indonesia Dorong Percepatan Sistem Peringatan Dini Global dalam Kongres Luar Biasa WMO

Indonesia Dorong Percepatan Sistem Peringatan Dini Global dalam Kongres Luar Biasa WMO. (Dok. BMKG)

Swiss, WaraWiri.net - Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem peringatan dini global dalam menghadapi peningkatan potensi bahaya hidrometeorologi akibat perubahan iklim. Komitmen tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam Kongres LuarBiasa Organisasi Meteorologi Dunia (WMO Extraordinary Congress/Cg-Ext) yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss baru-baru ini.

Kongres ini merupakan forum istimewa yang diadakan di antarasesi reguler empat tahunan WMO untuk merumuskan keputusan strategis dari 193 negara anggota, khususnya terkait percepatan implementasi sistem peringatan dini global (Global Early Warning System) yang lebih tangguh, adaptif, dan inklusif.

Kepala BMKG selaku Permanent Representative Indonesia untuk WMO memimpin langsung delegasi Indonesia yang terdiri dari Deputi Bidang Klimatologi, Direktur Informasi Perubahan Iklim, dan Direktur Meteorologi Publik. Dalam forum tersebut, Dwikorita menegaskan pentingnya memperkuatkerja sama global untuk mempercepat transformasi sistem peringatan dini menjadi mekanisme aksi dini (early action mechanism) yang berorientasi pada perlindungan masyarakat.

“Sistem peringatan dini tidak boleh berhenti hanya pada tahap penyampaian informasi. Informasi tersebut harus segera diterjemahkan menjadi tindakan dini yang menyelamatkan nyawa dan mengurangi potensi kerugian,” tegas Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan bahwa sistem peringatan dini yang efektif harus berdiri di atas empat pilar utama inisiatif Early Warnings for All (EW4All), yaitu, pengetahuan risiko, pemantauan dan peringatan teknis, diseminasi informasi yang mudah dipahami, serta kesiapsiagaan untuk bertindak.

Menurut Dwikorita, keempat pilar ini harus berjalan sinergis membentuk satu rantai operasional yang utuh — mulai dari analisis risiko, penyusunan prakiraan berbasis dampak (Impact-Based Forecasting/IBF), hingga koordinasi lintas lembaga untuk memastikan pengambilan keputusan yang cepat di lapangan.

Penguatan Sistem Multi-Bahaya dan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan

Indonesia menilai bahwa transisi dari “early warning” menuju“early action” hanya dapat terwujud jika sistem peringatan dinimulti-bahaya (Multi-Hazard Early Warning System/MHEWS) diperkuat secara berkelanjutan.

BMKG terus mengembangkan sistem peringatan dini yang terintegrasi dan berbasis risiko, sehingga setiap prakiraan cuaca ekstrem, gelombang tinggi, atau potensi bahaya lainnya dapatsegera direspons dengan langkah mitigasi konkret sebelumdampaknya meluas.

Selain percepatan EW4All, Kongres juga menyoroti pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca dan mempersempit kesenjangan digital, khususnya di wilayah tropis dan kepulauanyang masih terbatas dalam data observasi.

“Integrasi AI dalam sistem prakiraan global diharapkan mampu mempercepat deteksi, memperluas jangkauan layanan, dan memperkuat kemampuan negara-negara berkembang untuk mengambil keputusan berbasis bukti ilmiah,” ujar Dwikorita.

Sementara itu, dalam kongres tersebut juga dihasilkan Resolusitentang Implementasi Monitoring Gas Rumah Kaca Global (Global Greenhouse Watch). Dalam penyusunan resolusi tersebut, delegasi Indonesia memberikan masukan penting agar keseimbangan antara koordinasi global dan kemampuan implementasi pada tingkat negara untuk terlaksana.

Dwikorita menekankan bahwa penguatan kapasitas negara anggota, interoperabilitas data, dan kesetaraan akses terhadap infrastruktur observasi menjadi prasyarat utama dalam mewujudkan sistem pemantauan global yang berkeadilan.

Selain itu, WMO juga menyoroti penguatan WMO Coordination Mechanism (WCM) sebagai wadah kolaborasi global untuk mendukung kesiap siagaan di negara-negara yang rentan dan terdampak konflik melalui dukungan teknis dan peningkatan interoperabilitas sistem nasional dan regional.

Tahun 2025 juga menandai 75 tahun berdirinya WMO, sekaligus menjadi momentum refleksi bagi seluruh negara anggota untuk menata masa depan sistem peringatan global yang lebih inklusifdan adaptif terhadap tantangan iklim.

“Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat pembangunan sistem peringatan dini multi-bahaya yang tangguh, inklusif, dan berbasis tindakan nyata. Upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kapasitas nasional, tetapi juga memperkuatkolaborasi regional di bawah WMO Regional Association V (South-West Pacific),” imbuh Dwikorita.

Di luar persidangan Kongres, BMKG juga melakukan serangkaian pembicaraan khusus dengan China Meteorological Administration (CMA) sebagai tindak lanjut kerja sama bilateral kedua lembaga. Pembicaraan ini mencakup upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi di bidang Artificial Intelligence (AI), serta penerapan AI untuk memperkuat kecepatan, ketepatan, dan akurasi sistem peringatan dini multi-bahaya (Multi-Hazard Early Warning System/MHEWS).

Selain itu, kerja sama juga diarahkan pada penguatan sistemobservasi cuaca melalui pemanfaatan satelit Feng Yun yang akan mendukung peningkatan keandalan data observasi meteorologi, khususnya di wilayah tropis dan kepulauan seperti Indonesia.

“Kerja sama dengan CMA menjadi langkah penting untuk mempercepat transfer teknologi dan penguatan kapasitas SDM Indonesia di bidang AI dan observasi atmosfer. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat sistem peringatan dini nasional agar semakin cepat, akurat, dan terintegrasi,” pungkas Dwikorita. (Remon)
Share:

Menag Ajak Teladani Rasulullah dengan Menyatukan Ilmu dan Akhlak

Menag Ajak Teladani Rasulullah dengan Menyatukan Ilmu dan Akhlak. (Dok. Kemenag)

Tangerang Selatan, WaraWiri.net - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani Rasulullah SAW secara utuh dengan menyatukan ilmu pengetahuan dan akhlak. Pesan tersebut disampaikan dalam sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertema “Keteladanan Rasulullah dan Peran Ulama dalam Menjaga Akhlak dan Ilmu” di Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Tangerang Selatan, Sabtu (1/11/2025).

Acara tersebut dihadiri Pendiri PSQ yang juga pakar tafsir Al-Qur'an Indonesia Prof Dr. M. Quraish Shihab, M.A, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha’), Dr. Muhammad Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang), Dr (HC) Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama 2014–2019), Dr. Syahrullah Iskandar, M.A, Najwa Shihab serta jajaran tokoh-tokoh ‘ulama dari Pusat Studi Al-Qur’an.

Dalam sambutan, Menteri Agama menegaskan pentingnya keseimbangan antara iqra dan bismirobbik dari surat ‘Alaq sebagai surat yang pertama kali diturunkan pada Rasulullah SAW, yakni antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas.

“Iqra’ tanpa bismirobbik akan melahirkan monster, sedangkan bismirobbik tanpa Iqra’ akan melahirkan orang lumpuh,” ujar Menteri Agama.

Menag menjelaskan bahwa sejarah menunjukkan hubungan erat antara agama dan ilmu pengetahuan. Peradaban besar Islam, seperti Baitul Hikmah di Baghdad, menjadi bukti bahwa kejayaan umat lahir dari perpaduan antara rasionalitas dan nilai-nilai iman.

“Rasulullah SAW mengajarkan keseimbangan antara konsentrasi intelektual dan kontemplasi spiritual. Keduanya harus berjalan beriringan,” tambahnya.

Menurut Menag, ayat pertama yang turun, “Iqra’ bismi rabbika”, menjadi dasar kemajuan peradaban Islam karena mengandung perintah untuk membaca, meneliti, dan mengaitkan pengetahuan dengan nilai ketuhanan. Ia juga menekankan peran ulama dan lembaga keislaman seperti PSQ dalam menjaga akhlak dan mengembangkan ilmu yang berlandaskan nilai Al-Qur’an.

Acara Maulid Nabi di PSQ berlangsung khidmat dan penuh sukacita. Para tokoh yang hadir, termasuk Dr. Quraish Shihab dan Gus Baha’, turut memberikan pandangan tentang pentingnya meneladani Rasulullah dalam menjaga keseimbangan antara ilmu, akhlak, dan kemanusiaan. (Burhan)
Share:

Kemenag Siapkan Golden Ticket dan Beasiswa UKT dalam Kongres Rohis 2025

Kemenag Siapkan Golden Ticket dan Beasiswa UKT dalam Kongres Rohis 2025. (Dok. Kemenag)

Jakarta, WaraWiri.net - Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag akan memberikan beasiswa bagi para peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK. Beasiswa diberikan pada Kongres Rohis di Jakarta, 12-15 November 2025.

Beasiswa diberikan dalam bentuk “Golden Ticket”, status langsung diterima di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tanpa tes di seluruh wilayah Indonesia bagi peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno mejelaskan konsep pengembangan rohani Islam (Rohis) dalam konteks empat dari delapan program prioritas (Asta Protas) yang dicanangkan Menteri Agama Nasaruddin Umar.

“Saya melihat, dinamika yang dikembangkan rohis sejalan dengan empat program prioritas, yakni meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi. Saya berharap betul Kongres Rohis Nasional I mampu menerjemahkan dengan baik semangat Asta Protas ini,” kata Suyitno saat memberi sambutan pada Technical Meeting Kongres Rohis Nasional I, di Jakarta, Jumat (30/10/2025).

Program beasiswa ini tertuang dalam kerja sama antara Direktorat PTKI Kemenag dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).

“Kami sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Direktur PTKI dan ISNU atas terwujudnya kerja sama yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama ini. Kami mendukung program rohis untuk menyiapkan para calon pemimpin bangsa yang relijius, visioner, dan berwawasan kebangsaan yang kuat,” terang Direktur Pendidikan Agama Islam M Munir.

Dalam kesempatan ini, ia pun menyikapi kecenderungan masa kini yang banyak diwarnai tren degradasi moral.

“Anak-anak selalu dibayangi permasalahan yang berkutat pada degradasi moral. Digitalisme yang masif turut memudahkan hal tersebut. Rohis adalah sarana efektif untuk menyemai upaya mempertahankan, membangun, dan menguatkan hadirnya nilai dan ajaran Islam di sekolah,” jelasnya.

Dirinya juga tidak menampik permasalahan yang diasosiakan pada Rohis.

“Salah satu masalah yang dihadapi rohis adalah kerentanan rohis disusupi pihak eksternal demi kepentingan sektoral. Kongres Rohis Nasional I tampil untuk memberi makna penting jati diri rohis yang semata diarahkan untuk pembentukan karakter Islami, visioner, dan berwawasan kebangsaan. Hari ini kita terus dihadapkan pada upaya-upaya yang mencoba memengaruhi kadar kecintaan siswa sekolah pada tanah air. Rohis tidak boleh berdiam diri,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur PTKI Sahiron menyampaikan pandangannya tentang “Golden Ticket” yang diterimakan kepada peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK.

“Kami sampaikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Agama Islam atas ide Kongres Rohis Nasional dan pemberian “Golden Ticket” bagi peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK. Dengan Golden Ticket ini, para penerimanya bisa langsung diterima di PTKIN tanpa tes,” tutur Sahiron.

Sahiron membuka pintu selebar-lebarnya bagi pengurus rohis se-Indonesia. “Selamat datang kami sampaikan kepada para peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK. Silakan bergabung dan berkarya bersama kami di PTKIN. Semoga kita semua menghasilkan karya terbaik untuk agama, bangsa, dan negara,” cetus Sahiron.

Membersamai Direktur PAI dan PTKI, turut hadir di acara Technical Meeting dan Pembekalan Peserta Kongres Rohis Nasional I ini adalah Sekretaris Umum (Wardi Taufik) dan Bendahara Umum (Mubasyir Fatah) ISNU.

“ISNU memberikan bantuan beasiswa UKT bagi peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK. Jadi, di samping fasilitas Golden Ticket yang diraih, mereka nantinya juga akan mendapat beasiswa Uang Tunggal Kuliah (UKT) 8 semester dari ISNU,” ungkap Wardi Taufik.

Sejalan dengan pernyataan Wardi Taufik, Bendahara Umum ISNU Mubasyir Fatah memberikan pernyataan tentang dinamika dan perhatian ISNU.

“Kami sebenarnya memiliki perhatian besar pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic). Meski begitu, perhatian terhadap Pendidikan Agama Islam bukan berarti kami tinggalkan. Beasiswa UKT ISNU bagi peserta didik berprestasi dalam Bidang Pendidikan Agama Islam/PAI jenjang SMA/SMK dan pengurus rohis SMA/SMK menjadi wujud kepedulian kami. Kami harap ini menjadi awal kerja sama yang produktif dan berdampak,” tutupnya. (Fathi)
Share:

Siswi MTsN 1 Padangsidimpuan Juara KOMPAC 2025 Bidang Bahasa Arab

Siswi MTsN 1 Padangsidimpuan Juara KOMPAC 2025 Bidang Bahasa Arab. (Dok. Kemenag)

Sumatera Utara, WaraWiri.net - Prestasi kembali diraih siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs Negeri) 1 Padangsidimpuan. Nayyara Deanisha Putri Sibarani, siswa kelas IX-10, meraih juara I Kompetisi Pelajar Alef Education (KOMPAC) 2025 bidang Bahasa Arab. Lomba berlangsung secara online pada Rabu (29/10/2025)

KOMPAC 2025 diikuti lebih dari 1.200 peserta dari seluruh Indonesia. Ajang ini merupakan hasil kerja sama antara ALEF Education dan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Ajang ini menjadi wadah bagi siswa madrasah untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bahasa Arab di tingkat nasional.

Dari 16 peserta yang dikirim MTsN 1 Padangsidimpuan pada babak penyisihan, 7 siswa berhasil lolos ke babak final. Nayyara Deanisha Putri Sibarani meraih Juara I Bahasa Arab tingkat nasional, sementara enam finalis lainnya masuk 50 besar nasional.

“Alhamdulillah, ini adalah kebanggaan besar bagi keluarga besar MTsN 1 Padangsidimpuan. Dari ribuan peserta di seluruh Indonesia, siswa kita mampu menjadi yang terbaik. Ini bukti nyata bahwa semangat belajar dan kerja keras selalu membuahkan hasil,” ujar Kepala MTs Negeri 1 Padangsidimpuan Asriana, M.Ag.

Menurutnya, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa madrasah bukan hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing dalam bidang akademik dan bahasa di tingkat nasional.

“Prestasi ini harus menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berjuang dan berprestasi. Madrasah kita memiliki potensi besar untuk melahirkan generasi berakhlak, cerdas, dan kompetitif,” lanjut Asriana.

Guru pembimbing Muallimah Arifah Hutasuhut menyampaikan bahwa perjalanan menuju prestasi nasional ini penuh perjuangan. Para peserta berlatih intensif, memperkaya kosakata bahasa Arab, memperdalam struktur bahasa, serta mengasah kemampuan membaca dan menulis dengan bimbingan guru-guru madrasah.

“Anak-anak menunjukkan semangat yang luar biasa. Mereka belajar tidak hanya untuk lomba, tetapi untuk mengasah kemampuan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Bahasa Arab,” ungkap Muallimah dengan penuh bangga.

Saat hasil diumumkan, suasana madrasah dipenuhi sorak bahagia dan tepuk tangan dari para guru serta siswa. Rekan-rekan sekelas turut memberikan ucapan selamat kepada para finalis, terutama kepada Nayyara Deanisha Putri Sibarani, yang berhasil mengharumkan nama MTsN 1 Padangsidimpuan dan Sumatera Utara di kancah nasional.

“Saya sangat bersyukur bisa membawa nama madrasah sampai ke tingkat nasional. Terima kasih kepada guru-guru dan teman-teman yang telah mendukung dan mendoakan,” ujar Nayyara dengan penuh rasa haru.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah mampu melahirkan generasi unggul, kreatif, dan berprestasi, yang siap membawa nama baik daerah dan bangsa ke tingkat yang lebih tinggi. Selamat untuk Nayyara Deanisha Putri Sibarani dan seluruh finalis KOMPAC ALEF 2025.

Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh siswa MTsN 1 Padangsidimpuan untuk terus berjuang, berprestasi, dan mengharumkan nama madrasah di kancah nasional maupun internasional. (Zikry)
Share:

Jelang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Dirjen Hubdat Lakukan Rampcheck Bus dan Cek Kesiapan Terminal Tidar Magelang

Jelang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Dirjen Hubdat Lakukan Rampcheck Bus dan Cek Kesiapan Terminal Tidar Magelang. (Dok. Kemenhub)

Magelang, WaraWiri.netDalam rangka memastikan aspek keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan khususnya menjelang libur natal dan tahun baru 2025/2026, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan inspeksi keselamatan LLAJ pada sejumlah bus di Lokasi Parkir Wisata Museum dan Kampung Seni Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (31/10).

"Kami telah memeriksa 5 bus yang berada di lokasi parkir wisata borobudur hari ini. Alhamdulillah semuanya setelah dicek telah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan saat meninjau langsung pelaksanaan rampcheck.

Ia mengatakan hal ini terus dilakukan oleh Ditjen Hubdat sebagai upaya untuk meminimalisir tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi pada bus - bus khususnya bus pariwisata yang membawa wisatawan.

Adapun secara resmi Ditjen Hubdat akan melakukan rampcheck armada bus secara serentak mulai tanggal 7 November 2025 yang dilakukan di Terminal Tipe A, pool bus, lokasi-lokasi wisata serta jalan - jalan rawan kecelakaan menuju lokasi wisata.

"Kami juga harap masing-masing operator melakukan pengecekan secara mandiri terlebih dulu terhadap armada bus sebelum digunakan. Ini merupakan hal preventif yang sama - sama kita lakukan untuk meningkatkan keselamatan angkutan jalan," imbuhnya.

Lanjutnya, bukan hanya kondisi kendaraan yang dicek melainkan juga kondisi pengemudi harus dalam keadaan sehat dan prima karena seringkali jarak tempuh yang dilalui cukup panjang.

Dari sisi prasarana transportasi jalan, Dirjen Aan mengecek kesiapan Terminal Tipe A Tidar Magelang dalam menyambut angkutan natal dan tahun baru 2025/2026.

"Terminal Tidar merupakan salah satu terminal yang sistemnya sudah cukup baik hanya ke depan kami akan lebih menerapkan digitalisasi secara keseluruhan melalui sistem Terminal Online System (TOS)," ujarnya.

Ia menerangkan bahwa di samping pelayanan yang bagus, pihaknya menginginkan terminal menjadi gerbang untuk mendatangkan kendaraan dan penumpangnya ke suatu daerah.

"Digitalisasi sangat penting karena terkait dengan permasalahan manifest. Ke depan, kita upayakan sistem digitalisasi yang lebih terintegrasi sehingga bisa menjadi pusat data dan dapat memvalidasi data dengan cepat," pungkasnya.

Turut hadir pada kegiatan ini Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, Direktur Angkutan Jalan, Muiz Thohir, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas I Jawa Tengah, Lilik Handoyo, serta Staf Ahli Dirjen Hubdat, Emil Iskandar. (Muh)
Share:

Komitmen Lindungi Anak, Pemkot Bandung Kukuhkan KPAD Periode 2025–2030

Komitmen Lindungi Anak, Pemkot Bandung Kukuhkan KPAD Periode 2025–2030. (Dok. Pemkot Bandung)

Bandung, WaraWiri.netWali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan, setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.

“Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk memastikan setiap anak memperoleh haknya untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi sesuai harkat dan martabat kemanusiaannya,” tuturnya.

Hal itu ia ungkapkan pada pelantikam Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bandung periode 2025–2030 di Pendopo Kota Bandung, Jumat Bandung, 31 Oktober 2025.

Farhan menyatakan, KPAD memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Bandung sebagai Kota Layak Anak yang ramah, aman, dan inklusif bagi semua.

“KPAD harus aktif membangun kesadaran kolektif bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan perlindungan anak di Kota Bandung saat ini semakin kompleks.

Anak-anak dihadapkan pada berbagai persoalan baru, mulai dari kekerasan fisik dan psikis, eksploitasi ekonomi dan seksual, hingga ancaman di dunia digital seperti perundungan daring (cyberbullying), hingga penyalahgunaan media sosial.

Selain itu, perubahan sosial dan ekonomi keluarga, gaya hidup, serta lemahnya kontrol lingkungan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.

“Kita ingin setiap anak Bandung merasa aman untuk bermimpi, nyaman untuk belajar, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Mereka harus bisa tumbuh menjadi generasi Bandung Juara cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia,” tambahnya.

Sementara itu, Komisioner Pengampu Subkom Kelembagaan KPAI, Ai Rahmayanti mengapresiasi Pemkot dan DPRD Kota Bandung atas proses pembentukan KPAD yang dinilainya berjalan dengan baik dan penuh integritas.

“Proses seleksi KPAD ini berjalan on the track dan menunjukkan komitmen serius terhadap perlindungan anak,” ungkap Ai.

Menurutnya, sebagai kota metropolitan, Bandung menghadapi kompleksitas masalah anak yang cukup tinggi, mulai dari kekerasan verbal, kekerasan seksual, hingga kejahatan siber yang menyasar anak-anak.

“KPAD harus menjadi mitra strategis dan kritis bagi pemerintah dan DPRD, dengan memberikan rekomendasi berbasis data dan bukti nyata. Dengan begitu, kebijakan yang lahir akan benar-benar berpihak pada anak,” jelasnya.

Ai berharap, KPAD mampu membangun jejaring kerja sama dengan berbagai pihak seperti psikolog, advokat, dunia usaha, hingga media agar sistem perlindungan anak di Kota Bandung semakin kuat.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati menyatakan, KPAD merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mendukung pengawasan penyelenggaraan perlindungan anak di tingkat kota.

“KPAD bekerja berdasarkan prinsip independen, akuntabel, inklusif, profesional, dan berorientasi pada kepentingan terbaik anak,” ujar Uum.

Ia mengakui, tantangan perlindungan anak di Bandung masih besar, terutama karena tingginya angka kekerasan terhadap anak serta perlunya peningkatan kualitas layanan yang lebih konvergensi dan terintegrasi.

“Dengan terbentuknya KPAD, kami berharap layanan terhadap anak bisa meningkat dan lebih menyentuh korban secara langsung. DP3A siap memfasilitasi pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan agar para komisioner KPAD dapat bekerja optimal,” katanya. (Isna)
Share:

Pemkot Bandung Fokus Wujudkan APBD 2026 Efisien dan Transparan

Pemkot Bandung Fokus Wujudkan APBD 2026 Efisien dan Transparan. (Dok. Pemkot Bandung)

Bandung, WaraWiri.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen mewujudkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026 yang efisien, transparan, dan berpihak pada pelayanan publik.

Hal itu dilontarkan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Bandung terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2026, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Jumat 31 Oktober 2025.

Farhan menyampaikan apresiasi atas pandangan, saran, dan kritik konstruktif dari seluruh fraksi DPRD.

Ia memastikan, seluruh masukan akan menjadi acuan dalam penyempurnaan dokumen Raperda APBD 2026 agar pelaksanaan anggaran tahun depan berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.

“Pemkot Bandung akan memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki manfaat langsung bagi masyarakat, dengan tetap menjaga prinsip efisiensi dan akuntabilitas,” ujarnya di hadapan pimpinan dan anggota DPRD.

Menjawab sorotan beberapa fraksi terkait pengelolaan belanja pegawai dan efektivitas program, Farhan menyampaikan, Pemkot Bandung terus merasionalisasi belanja rutin serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam perencanaan dan pelaporan keuangan.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan transparansi publik.

Di tengah dinamika fiskal nasional dan penyesuaian transfer dari pemerintah pusat, Farhan menyatakan, Pemkot Bandung tetap menjaga prioritas pada sektor pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

“Keterbatasan anggaran tidak boleh mengurangi komitmen kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga Bandung,” tuturnya.

Selain efisiensi, Pemkot Bandung juga berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi sektor jasa, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Farhan menjelaskan, penguatan potensi ekonomi lokal menjadi salah satu kunci kemandirian fiskal kota.

“Bandung memiliki ekosistem ekonomi kreatif dan sektor jasa yang kuat. Kita akan dorong agar berkontribusi lebih besar terhadap PAD, tanpa membebani masyarakat,” kata Farhan.

Sebagai penutup, Farhan berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan DPRD dalam proses pembahasan Raperda APBD 2026.

Ia berharap, rancangan anggaran tersebut dapat segera disahkan dan dijalankan sesuai prinsip efisiensi, transparansi, serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (Isna)
Share:

Gelar Job Fair di Kecamatan, Disnaker Bandung Bertekad Tekan Pengangguran Hingga 1 Persen

Gelar Job Fair di Kecamatan, Disnaker Bandung Bertekad Tekan Pengangguran Hingga 1 Persen. (Dok. Pemkot Bandung)

Bandung, WaraWiri.net - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) terus menebar peluang kerja bagi warga Kota Bandunh. Salah satunya dengan menggelar Job Fair tingkat kecamatan yang kali ini berlangsung di Lapangan Gasmin, Kecamatan Antapani, Sabtu 1 November 2025.

Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian Job Fair di tiga kecamatan tahun ini. Sebelumnya juga sukses digelar di Kecamatan Arcamanik dan Kiaracondong.

Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman mengatakan, program ini merupakan bagian dari janji politik Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, untuk menghadirkan Job Fair di 30 kecamatan secara bertahap hingga lima tahun ke depan.

Tujuannya, untuk menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung yang saat ini masih berada di angka 7,4 persen atau sekitar 100.300 orang.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dimanfaatkan warga. Tahun ini kita laksanakan di tiga kecamatan, dan tahun depan kita targetkan di lima hingga enam kecamatan lagi. Dengan upaya ini, kita berharap angka pengangguran bisa turun minimal 1 persen tahun ini,” ujar Andri.

Disnaker juga melaporkan berbagai program pendukung untuk memperluas kesempatan kerja, seperti pelatihan bagi 15.000 warga, program padat karya, serta pemagangan di berbagai sektor.

Selain bursa kerja, Job Fair ini dikemas dengan pendekatan jemput bola bagi layanan publik. Warga bisa menikmati berbagai fasilitas seperti layanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, cek kesehatan gratis, perekaman e-KTP pemula (Mepeling), aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), gerakan pangan murah, serta bazaar UMKM dari 52 pelaku usaha lokal di Kecamatan Antapani.

“Kami ingin acara ini bukan sekadar mencari kerja, tapi juga menjadi ruang kolaborasi. Warga bisa mengakses layanan publik, pelatihan, dan peluang usaha dalam satu lokasi,” kata Andri.

Pelaksanaan Job Fair dilakukan secara hibrid, baik tatap muka maupun daring, melalui aplikasi New Bima dan Nyari Gawe milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan sistem ini, warga tetap bisa melamar pekerjaan secara online meski tidak hadir langsung di lokasi.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Aswan Asep Wawan menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, kegiatan Job Fair sangat penting untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat.

“Kami dari DPRD memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Disnaker yang terus hadir di tengah masyarakat. Tahun ini baru tiga kecamatan, dan kami akan dorong agar tahun depan bisa menjangkau seluruh 30 kecamatan,” ujar Aswan.

Ia mengungkapkan, DPRD telah mengalokasikan anggaran hingga Rp100 miliar untuk memperkuat program ketenagakerjaan tahun 2026, termasuk pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.

Di tempat yang sama, Camat Antapani, Atang Rahmat, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara Disnaker dan Pemerintah Kecamatan.

“Selain untuk pencari kerja, ini juga wadah bagi 52 UMKM di Antapani untuk tampil dan memperkenalkan produknya. Kami juga bekerja sama dengan dinas lain seperti Disdukcapil dan Dinas Ketahanan Pangan untuk memberikan layanan langsung ke warga,” jelas Atang.

Kegiatan Job Fair di Antapani ini dikemas dalam suasana meriah dengan hiburan rakyat, kuliner lokal, dan berbagai layanan publik.

Masyarakat tampak antusias memadati area Lapangan Gasmin sejak pagi untuk mencari peluang kerja, berbelanja produk UMKM, maupun menikmati layanan gratis yang tersedia. (Isna)
Share:

Perkuat Mitigasi Banjir, Pemkot Bandung Benahi Drainase, Tambah Kolam Retensi, dan Aktifkan Sistem Siaga Warga

Perkuat Mitigasi Banjir, Pemkot Bandung Benahi Drainase, Tambah Kolam Retensi, dan Aktifkan Sistem Siaga Warga. (Dok. Pemkot Bandung)

Bandung, WaraWiri.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat langkah mitigasi bencana menghadapi musim hujan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir, genangan, hingga longsor di wilayah rawan, melalui perbaikan sistem drainase, pembangunan kolam retensi, pengoperasian rumah pompa, serta penguatan partisipasi masyarakat.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan, penanganan banjir tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada kesiapsiagaan warga.

“Pemkot Bandung tengah besar-besaran memperbaiki sistem drainase hingga akhir tahun ini sebagai bagian dari solusi struktural. Kami juga menyiapkan kanal baru, kolam retensi, pelebaran saluran, dan sumur imbuhan dalam agar aliran air tidak lagi tersendat di kawasan padat permukiman,” ujar Farhan.

Farhan juga melarang keras pembangunan liar di bantaran sungai yang dapat mempersempit aliran air dan memperburuk banjir.

“Banyak saluran tersumbat bahkan tertutup bangunan. Itu tidak boleh dibiarkan. Penertiban akan dilakukan agar sistem air kembali normal,” ujarnya.

Selain itu, Farhan meminta setiap RW mengaktifkan relawan siaga bencana, sistem peringatan dini, dan ronda lingkungan sebagai bagian dari langkah preventif menghadapi cuaca ekstrem.

“Drainase bisa kita benahi bertahap, tetapi kewaspadaan warga harus berjalan mulai sekarang,” ucapnya.

Pompa Air dan Kolam Retensi Diperbanyak
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menjelaskan, saat ini Pemkot telah menempatkan 27 titik rumah pompa di wilayah rawan banjir. Selain itu, telah berfungsi 15 kolam retensi, dengan target total mencapai 30 titik pada tahun 2025.

“Tahun depan kami anggarkan dua kolam retensi tambahan. Sejauh ini, kolam yang sudah beroperasi terbukti mengurangi genangan secara signifikan,” jelas Erwin.

Untuk menjaga kelancaran saluran air, Pemkot juga menggencarkan Program ‘Mapag Hujan’, yakni kerja sama antara pemerintah dan warga dalam membersihkan saluran air.

“Kita libatkan warga agar drainase tetap bersih. Ini bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tambahnya.

Selain itu, Pemkot Bandung melalui Dinas Pertamanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah melakukan uji kekuatan dan perawatan terhadap pohon-pohon tua di ruas-ruas jalan utama guna mencegah pohon tumbang akibat angin kencang.

“Kami fokus pada jalan-jalan seperti Sudirman dan kawasan Balai Kota yang banyak pohon tua. Pemeriksaan rutin terus dilakukan,” ujar Erwin.

Perbaikan Drainase Capai 10 Kilometer Sepanjang 2025

Kepala Bidang Drainase dan Trotoar Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Kiki Rosani Rifqi menjelaskan, sepanjang tahun 2025, Pemkot Bandung telah merehabilitasi 10.101,6 meter drainase dari target 14.657 meter serta membangun 1.606 meter drainase baru dari target 3.928 meter.

“Total panjang drainase yang kini berfungsi optimal sudah mencapai 282.349 meter,” ujarnya.

Kegiatan rehabilitasi dan pembangunan drainase difokuskan pada wilayah-wilayah dengan genangan tinggi, seperti Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Endah, Sukapura, Terusan Jakarta, Leuwipanjang, dan Ir. H. Djuanda, dengan dukungan anggaran tahun 2025 sebesar Rp34,53 miliar.

“Kami mohon dukungan warga untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Drainase akan berfungsi baik jika kebersihannya dijaga bersama,” imbau Kiki.

Berbagai langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam mewujudkan Bandung yang tangguh terhadap bencana, bersih, dan berkelanjutan. (Putra)
Share:

Budidaya Cerdas di Lahan Terbatas: Kalapas Gunung Sindur Pimpin Panen Hidroponik Sayuran Sehat Hasil Warga Binaan



Kalapas Gunung Sindur Pimpin Panen Hidroponik Sayuran Sehat Hasil Warga Binaan. (Dok. Istimewa)

Bogor, WaraWiri.net – Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di bidang Ketahanan Pangan.

Pagi ini, Lapas secara sukses menggelar panen sayuran hidroponik berupa bayam merah dan pakcoy segar di Area Hidroponik Blok C.


Kegiatan panen yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB hingga 10.30 WIB, dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), para pejabat struktural, dan staf Giatja.

Kepala Lapas menekankan bahwa pemanfaatan teknologi hidroponik ini merupakan solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan lahan di dalam Lapas sekaligus memberikan pembinaan kemandirian yang aplikatif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).


"Panen ini bukan sekadar hasil tani, melainkan bukti nyata dari program pembinaan yang produktif. Kami mengoptimalkan setiap jengkal lahan untuk menghasilkan bahan pangan segar dan higienis, yang secara langsung mendukung ketersediaan nutrisi WBP," ujar Kepala Lapas, Jumat (31/10/2025).

Sayuran hidroponik yang dipanen hari ini, lanjut Kepala Lapas menjelaskan, dikenal memiliki kualitas tinggi karena dibudidayakan tanpa tanah dan dikontrol ketat melalui larutan nutrisi.


"Hasil panen bayam merah dan pakcoy ini rencananya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum Lapas, dan memastikan asupan nutrisi yang sehat bagi WBP," jelas Kepala Lapas.

Seperti diketahui, kegiatan panen ini adalah bentuk kerja nyata dan menegaskan peran Seksi Kegiatan Kerja Lapas Gunung Sindur dalam menjalankan fungsi pembinaan. Mengubah area terbatas menjadi sumber pangan berkelanjutan, sejalan dengan visi Pemasyarakatan untuk mewujudkan Lapas yang semakin produktif. (Ilham/Widy)

Share:






ADVERTISING

ADVERTISING